Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta kalangan media di provinsi ini agar bijaksana memanfaatkan kemerdekaan pers dan mampu menempatkan diri sebagai pengayom masyarakat.

"Media yang tampil etis, proporsional, dan independen tentunya akan mendorong penguatan program pembangunan di Bali," katanya saat menyampaikan sambutan pada Sarasehan Program Bali Mandara, di Denpasar, Jumat.

Menurut dia, Undang-Undang Pers pada saat dibuat penuh dengan suasana euforia kebebasan sehingga dalam UU tersebut tidak memberi peluang perlindungan bagi masyarakat kecuali hak jawab jawab.

"Perlindungan cenderung hanya ditujukan kepada pelaku pers baik wartawan maupun pemilik media. Ketidakadilan ini harus segera dicarikan jalan keluar," ujarnya.

Ia berpandangan kurang adanya tanggung jawab dari pemilik perusahaan media dengan dampak yang ditimbulkan dari sebuah pemberitaan, terlihat banyak opini yang kemudian dijadikan fakta. Oleh karena ini sangat penting peran media agar memanfaatkan kemerdekaan pers dengan bijaksana.

Insan media, lanjut dia, harus mampu memfungsikan diri secara strategis dalam kedudukannya sebagai pilar keempat demokrasi dan iklim kebebasan pers tentu tidak boleh diterjemahkan sebagai "kebebasan tanpa batas" bagi insan media untuk berkiprah dan menunjukkan eksistensinya.

"Media harus eksis melalui aktualisasi jati diri dengan sosok yang netral, independen, dan profesional," katanya.

Dari kegiatan yang terselenggara tersebut, diharapkan pula akan tercipta sebuah kesamaan pandangan dan kesamaan pemahaman, terhadap program-program pembangunan daerah Bali untuk kemudian dilahirkan sikap yang proporsional terhadap kecenderungan perbedaan misi yang diperankan oleh media dan generasi muda.

Di sisi lain, pihaknya melalui berbagai program juga telah memberikan ruang kebebasan kepada media dan seluruh komponen masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan, dicontohkannya melalui pelaksanaan "simakrama" atau temu wicara terbuka dengan seluruh masyarakat Bali pada setiap akhir bulan.

"Dengan keterbukaan itu, saya berharap akan lebih mudah terbangun sinergitas dalam proses pembangunan dan masyarakat akan mudah melaksanakan fungsi kontrol sosialnya terhadap pemerintah," ujarnya.

Pastika yakin dengan partisipasi optimal lembaga dan insan media, serta seluruh komponen masyarakat Bali termasuk generasi muda, maka akan dapat terwuju masyarakat Bali yang Mandara yakni maju, aman, damai, dan sejahtera.

Pada sarasehan ini juga menghadirkan empat pembicara yakni Prof Dr Yohanes Usfunan, Prof dr Dewa Nyoman Wirawan, Dr I Gusti Wayan Murjana Yasa, dan Prof Dr I Gde Parimartha yang menyampaikan berbagai topik bahasan

Sedangkan peserta sarasehan yang hadir adalah pemimpin redaksi berbagai media, wartawan, tokoh-tokoh masyarakat, dan para mahasiswa. (LHS)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : Ni Luh Rhismawati


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013