Denpasar (Antara Bali) - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Bali Putu Astawa mengatakan dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menegah Daerah (RPJMD) Provinsi Bali sudah mewacanakan untuk membangun kereta api pariwisata.

"Target tahun 2014 baru akan mulai langkah melakukan sosialisasi mengenai proyek itu. Pada tahun 2015 nanti akan kami rancang untuk studi kelayakan dan penyajian gambar kerja," katanya di Denpasar, Kamis.

Ia mengatakan banyak hal yang mesti dipikirkan untuk pembangunan proyek tersebut. Mulai dari pendanaan dari pihak ketiga, masalah stasiun serta jalur rel yang digunakan nanti.

"Pada tahun 2014 kami akan sosialisasikan dulu, apakah masyarakat setuju dengan usulan itu, kalau setuju kita buat FS-nya. Memang banyak kendala yang nanti dihadapi dalam proyek kereta pariwisata ini," ujarnya.

Astawa mengatakan setidaknya dalam pengoperasian kereta tersebut harus mencari lahan atau pembebasan lahan, baik untuk jalur rel keretanya serta stasiun pemberhentiannya. Dari perencanaan yang kita punya stasiun yang dibutuhkan mencapi 30 hingga 40 buah stasiun di seluruh Bali dan itu butuh puluhan hektare tanah.

"Tidak hanya itu, masalah pendanaan juga, apakah dibantu pusat atau mencari pihak ketiga dalam mendukung proyek ini. Semua itu masih kita kaji lagi," ujarnya.

Dikatakan, tidak hanya wacana kereta pariwisata yang masuk dalam RPJMD Provinsi Bali, pembangunan bandara di Bali bagian utara juga masuk pembahasan.

"Tahun 2014 kita sudah anggarkan FS Bandara di Bali bagian Utara. Dana yang dianggarkan sekitar Rp1,5 miliar. Tidak hanya bandara infrastruktur jalan layang dengan ketinggian rendah. Pembangunan infrastruktur jalan layang ini dimaksudkan untuk menekan alih fungsi lahan jika ada pembangunan jalan baru," kata Astawa. (I020/ADT)

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013