Jakarta (Antara Bali) - Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono
mengatakan, Indonesia tidak akan merasa dirugikan bila terjadi pemutusan
hubungan dengan Australia di bidang kerja sama pendidikan.
"Indonesia tidak akan dirugikan bila ada penghentian kerja sama pendidikan, toh selama ini mahasiswa Indonesia yang lebih banyak kuliah di Australia bila dibandingkan mahasiswa Australia yang kuliah di Indonesia," kata Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono ketika dihubungi Antara dari Jakarta, Minggu.
Agung berpendapat, Australia selama ini lebih diuntungkan dengan banyaknya mahasiswa Indonesia yang berkuliah di sana.
Agung juga menambahkan, Indonesia berhak meminta penjelasan atas penyadapan yang dilakukan Australia.
"Australia sudah selayaknya memberikan penjelasan, bahkan jika perlu menyampaikan permintaan maaf kepada Indonesia," katanya.
Bukan hanya soal pendidikan, menurut Agung, Indonesia tidak akan dirugikan jika menghentikan berbagai kerja sama di bidang lain dengan Australia.
Sementara itu, agung juga menambahkan, penyadapan yang dilakukan Australia diharapkan bisa meningkatkan minat para pemuda di Indonesia untuk menciptakan teknologi antisadap.
"Saya percaya generasi muda Indonesia mampu melakukan itu," katanya. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Indonesia tidak akan dirugikan bila ada penghentian kerja sama pendidikan, toh selama ini mahasiswa Indonesia yang lebih banyak kuliah di Australia bila dibandingkan mahasiswa Australia yang kuliah di Indonesia," kata Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono ketika dihubungi Antara dari Jakarta, Minggu.
Agung berpendapat, Australia selama ini lebih diuntungkan dengan banyaknya mahasiswa Indonesia yang berkuliah di sana.
Agung juga menambahkan, Indonesia berhak meminta penjelasan atas penyadapan yang dilakukan Australia.
"Australia sudah selayaknya memberikan penjelasan, bahkan jika perlu menyampaikan permintaan maaf kepada Indonesia," katanya.
Bukan hanya soal pendidikan, menurut Agung, Indonesia tidak akan dirugikan jika menghentikan berbagai kerja sama di bidang lain dengan Australia.
Sementara itu, agung juga menambahkan, penyadapan yang dilakukan Australia diharapkan bisa meningkatkan minat para pemuda di Indonesia untuk menciptakan teknologi antisadap.
"Saya percaya generasi muda Indonesia mampu melakukan itu," katanya. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013