Denpasar (Antara Bali) - Calon anggota DPRD Provinsi Bali dari Partai Golkar I Gede Budiatmika menyayangkan terjaringnya dua orang anggota DPRD setempat yang diduga mengonsumsi narkoba saat berada di tempat hiburan malam di Jakarta, Sabtu dini hari.
"Untuk berkomentar lebih jauh saya belum bisa, namun secara umum saya memandang hal tersebut sebagai perilaku yang tidak etis," ujarnya di Denpasar.
Ia menyayangkan perilaku negatif dua anggota Fraksi Partai Golkar itu karena seharusnya anggota legislatif menjadi panutan bagi masyarakat dengan menaati peraturan perundang-undangan.
"Tapi untuk sekedar mencari hiburan, saya kira tidak masalah, tapi ketika sudah melakukan tindakan melanggar hukum, itu tidak patut," katanya menambahkan.
Sampai saat ini petugas dari Badan Narkotika Nasional (BNN) masih menyidik terhadap dua anggota DPRD Bali berinisial GW dan SF yang terjaring bersama seorang anggota DPRD Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, saat berada di tempat hiburan malam di kawasan Jakarta Barat
Budiatmika mengaku kenal dengan dua anggota Dewan satu partai yang terjaring operasi BNN itu. "Saya kenal satu di antara mereka berasal dari Kabupaten Bangli," katanya. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Untuk berkomentar lebih jauh saya belum bisa, namun secara umum saya memandang hal tersebut sebagai perilaku yang tidak etis," ujarnya di Denpasar.
Ia menyayangkan perilaku negatif dua anggota Fraksi Partai Golkar itu karena seharusnya anggota legislatif menjadi panutan bagi masyarakat dengan menaati peraturan perundang-undangan.
"Tapi untuk sekedar mencari hiburan, saya kira tidak masalah, tapi ketika sudah melakukan tindakan melanggar hukum, itu tidak patut," katanya menambahkan.
Sampai saat ini petugas dari Badan Narkotika Nasional (BNN) masih menyidik terhadap dua anggota DPRD Bali berinisial GW dan SF yang terjaring bersama seorang anggota DPRD Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, saat berada di tempat hiburan malam di kawasan Jakarta Barat
Budiatmika mengaku kenal dengan dua anggota Dewan satu partai yang terjaring operasi BNN itu. "Saya kenal satu di antara mereka berasal dari Kabupaten Bangli," katanya. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013