Denpasar (Antara Bali) - Bentara Budaya Bali, lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia di Ketewel Kabupaten Gianyar, bekerja sama dengan Udayana Science Club (USC) kembali memutar delapan judul film seputar dunia remaja dan pendidikan.

"Film dokumenter dan cerita karya remaja Indonesia serta sutradara Jerman digelar pada hari Kamis (21/11) petang," kata penata acara tersebut Putu Aryastawa di Denpasar, Kamis.

Ia mengatakan bahwa kegiatan yang menampilkan sejumlah judul film yang bermutu itu dapat terlaksana juga berkat kerja sama dengan panitia Festival Film Dokumenter Yogyakarta dan Goethe Institut Jakarta.

Film tersebut menyuguhkan ragam persoalan pendidikan yang aktual dan berhubungan langsung dengan realitas dunia pendidikan remaja.

Putu Aryastawa menjelaskan bahwa judul film tersebut merupakan karya terpilih dari Festival Film Dokumenter Yogyakarta, antara lain "Bangku Untuk Remaja" (Dwi Astuti, 2012), "Aku Harus Sekolah" (Reza Prananta, 2010), dan "Sop Buntut (Deden Ramadani, 2009).

Selain itu, juga film berjudul "Cheat Chat Bingo" (Jason Iskandar, 2009), "Ada Apa Dengan Kitorang Pu Sekolah" (Yayasan Kampung Halaman, 2012), dan "Teladan Totem Pro Parte" (Suryo Buwono, 2012).

Film "Cheat Chat Bingo" dan "Sop Buntut" mencoba mengkritisi seputar nyontek di kalangan siswa dan sejumlah remaja berupaya menyorot diskriminasi yang terjadi di sekolah di tanah Papua (Ada Apa Dengan Kitorang Pu Sekolah?).

Mereka melihat pembedaan yang diberlakukan antara siswa asli Papua dan non-Papua makin memperlebar jurang ketertinggalan anak-anak Papua.

"Program pemutaran film merupakan kegiatan berkala setiap bulannya dan tidak dikenai biaya masuk. Kami berharap acara ini dapat memberikan wawasan dan manfaat bagi para pencinta sinema, khususnya remaja dan masyarakat umum," harap Putu Aryastawa. (*/ADT)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013