Nusa Dua (Antara Bali) - Kopi yang dihasilkan dari perkebunan di kawasan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, dipasarkan di ajang "Nusa Dua Fiesta".

"Kopi Kintamani memiliki karakteristik dan cita rasa yang khas. Namun kami selalu kalah bersaing dengan kopi lokal. Kami memiliki banyak keunggulan dibandingkan kopi dari luar," kata Manajer Pemasaran Koperasi Tani MPIG Kopi Kintamani, Komang Sukarsana, di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Minggu.

Menurut dia, kehadirannya di NDF merupakan kesempatan produk kopi Kintamani masuk dalam industri pariwisata di Pulau Dewata.

"Kami tahu BTDC merupakan kawasan hotel bintang lima yang banyak menerima tamu asing. Kami sangat berharap bisa masuk di pasar hotel bintang lima," katanya.

Selama ini kopi Bali belum bisa menembus pasar hotel bintang lima. Bahkan hotel seperti tidak mau menggunakan kopi Bali. Mereka lebih memilih kopi luar.

"Hotel berada di Bali, tapi kenapa harus pakai kopi dari luar? Kita tak kalah dengan produk kopi luar. Bahkan kopi Kintamani sudah mendapat sertifikat," ujarnya.

Menurut dia, para petani kopi di Bali sampai saat ini masih menghadapi persoalan klasik terkait pasar. Bahkan hasil panen tahun 2012 hingga saat ini belum bisa terjual. Namun demikian pihaknya pun menyadari ada beberapa kelemahan yang memang harus dicarikan jalan keluar.

Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) yang kemudian membentuk Koperasi Tani Kintamani Bali membawahi 64 subak dengan 3.600 petani terseber di tiga kawasan, yaitu Kintamani, Petang, dan Sukasada.

"Kami berharap melalui MPIG ini persoalan petani kopi di Bali bisa diselesaikan," katanya. (WRA) 

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : I Gede Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013