Denpasar (Antara Bali) - Ketua Komisi III DPRD Bali Gusti Made Suryanta Putra menegur pelaksana proyek pembangunan jalan bawah tanah (underpass) simpang Dewaruci, Kuta, untuk melakukan pengecekan ulang, mengingat menjelang musim hujan.
"Kami mengingatkan kepada pimpinan proyek PT Adhi Karya agar melakukan pengecekan jalan bawah tanah tersebut. Karena laporan masyarakat baru-baru ini terdapat genangan air hujan, bahkan kemarin (Kamis) penutup aliran air lepas. Tepatnya yang ada di tengah-tengah jalan itu," katanya di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan jika pimpinan proyek jalan tersebut tidak mendengarkan peringatan dan saran dari dewan, maka pihaknya akan memanggil kembali untuk mempertanggungjawabkan pengerjaan proyek yang menelan ratusan miliar rupiah itu.
"Memang proyek tersebut sebagian besar dananya dari APBN, namun yang menggunakan jalan ini adalah masyarakat Bali dan wisatawan yang berlibur di Pulau Dewata. Bila tidak memperhatikan kondisi jalan itu sesuai dengan perencanaan, jelas ini masih tanggung jawab pemborong," ujar politikus PDIP itu.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya menegaskan agar pemborong jalan tersebut memperhatikan kondisi jalan tersebut, dan sekarang akan membuktikan sejauh mana fungsi pompa air yang dipasang saat musim hujan.
"Dari awal proyek ini, kami sudah memberi peringatan karena beberapa pengerjaannya kurang baik, seperti pada dinding dan lantai jalan. Pada lantai jalan semestinya menggunakan beton, karena gagal dalam pengecoran diganti dengan aspal curah," ujarnya. (I020/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Kami mengingatkan kepada pimpinan proyek PT Adhi Karya agar melakukan pengecekan jalan bawah tanah tersebut. Karena laporan masyarakat baru-baru ini terdapat genangan air hujan, bahkan kemarin (Kamis) penutup aliran air lepas. Tepatnya yang ada di tengah-tengah jalan itu," katanya di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan jika pimpinan proyek jalan tersebut tidak mendengarkan peringatan dan saran dari dewan, maka pihaknya akan memanggil kembali untuk mempertanggungjawabkan pengerjaan proyek yang menelan ratusan miliar rupiah itu.
"Memang proyek tersebut sebagian besar dananya dari APBN, namun yang menggunakan jalan ini adalah masyarakat Bali dan wisatawan yang berlibur di Pulau Dewata. Bila tidak memperhatikan kondisi jalan itu sesuai dengan perencanaan, jelas ini masih tanggung jawab pemborong," ujar politikus PDIP itu.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya menegaskan agar pemborong jalan tersebut memperhatikan kondisi jalan tersebut, dan sekarang akan membuktikan sejauh mana fungsi pompa air yang dipasang saat musim hujan.
"Dari awal proyek ini, kami sudah memberi peringatan karena beberapa pengerjaannya kurang baik, seperti pada dinding dan lantai jalan. Pada lantai jalan semestinya menggunakan beton, karena gagal dalam pengecoran diganti dengan aspal curah," ujarnya. (I020/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013