Jakarta (Antara Bali) - Ketua Persatuan Diabetes Indonesia (Persaida) Prof Sidartawan Seogondo MD PhD FACE mengatakan, deteksi dini penyakit diabetes dapat menghindarkan terjadinya komplikasi.
"Banyak kalangan masyarakat yang masih enggan untuk memeriksa diabetes, setelah terkena berbagai komplikasi baru berobat," kata Sidartawan di Jakarta, Minggu, dalam rangka peringatan diabetes sedunia yang diselenggarakan Kalbe Farma.
Sidartawan mengatakan, apabila penyakit ini dapat dideteksi sejak dini maka kita dapat melakukan gaya hidup sehat sehingga terhindar komplikasi yang justru membutuhkan biaya pengobatan tidak sedikit.
Sidartawan mengatakan, bagi mereka yang beresiko terkena diabetes seperti karena faktor keturunan dan sebagainya sebaiknya melakukan pemeriksaan gula darah secara berkala.
Data Organisasi Kesehatan Dunia/ World Health Organization (WHO) diabetes miletus tahun 2010 menduduki peringkat ke-6 sebagai penyebab kematian. Sekitar 1,3 juta orang meninggal akibat diabetes dan 4 persen meninggal sebelum usia 70 tahun.
Pada Tahun 2030 diperkirakan diabetes miletus menempati urutan ke-7 penyebab kematian dunia, sedangkan untuk di Indonesia diperkirakan pada tahun 2030 akan memiliki penyandang diabetes miletus sebanyak 21,3 juta jiwa.
Komplikasi diabetes miletus dapat mengakibatkan kebutaan, gagal ginjal, kaki diabetes (gangrene), penyakit jantung, dan stroke. (*/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Banyak kalangan masyarakat yang masih enggan untuk memeriksa diabetes, setelah terkena berbagai komplikasi baru berobat," kata Sidartawan di Jakarta, Minggu, dalam rangka peringatan diabetes sedunia yang diselenggarakan Kalbe Farma.
Sidartawan mengatakan, apabila penyakit ini dapat dideteksi sejak dini maka kita dapat melakukan gaya hidup sehat sehingga terhindar komplikasi yang justru membutuhkan biaya pengobatan tidak sedikit.
Sidartawan mengatakan, bagi mereka yang beresiko terkena diabetes seperti karena faktor keturunan dan sebagainya sebaiknya melakukan pemeriksaan gula darah secara berkala.
Data Organisasi Kesehatan Dunia/ World Health Organization (WHO) diabetes miletus tahun 2010 menduduki peringkat ke-6 sebagai penyebab kematian. Sekitar 1,3 juta orang meninggal akibat diabetes dan 4 persen meninggal sebelum usia 70 tahun.
Pada Tahun 2030 diperkirakan diabetes miletus menempati urutan ke-7 penyebab kematian dunia, sedangkan untuk di Indonesia diperkirakan pada tahun 2030 akan memiliki penyandang diabetes miletus sebanyak 21,3 juta jiwa.
Komplikasi diabetes miletus dapat mengakibatkan kebutaan, gagal ginjal, kaki diabetes (gangrene), penyakit jantung, dan stroke. (*/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013