Malang (Antara Bali) - Universitas Brawijaya Malang mulai menggagas adanya transportasi umum di dalam kampus berupa bus yang ramah lingkungan karena kampus itu bakal menerapkan program kampus tanpa polusi.
Rektor Unibraw Prof Dr Yogi Sugito di Malang, Minggu, mengatakan bahwa desain dan rancang bangun bus untuk transportasi umum ramah lingkungan tersebut saat ini sedang dikaji secara mendalam.
"Bahan bakar yang digunakan bus umum itu nantinya juga hanya gas dan listrik saja agar ke depan lingkungan kampus ini benar-benar bebas dari polusi, bahkan jika memungkinkan hanya ada sepeda angin yang ditempatkan di sejumlah selter di area kampus," ujarnya di sela-sela peluncuran mobil listrik di Fakultas Teknik (FT) kampus setempat.
Apalagi, lanjut Yogi, mahasiswa FT juga sudah mampu menciptakan mobil listrik yang ramah lingkungan sehingga bisa diproduksi secara massal untuk kebutuhan internal di lingkungan Unibraw.
Bahkan, lanjut dia, jika memungkinkan menggandeng pihak ketiga (pabrikan). "Semua hasil penelitian ataupun karya mahasiswa dan dosen yang bisa memberikan manfaat bagi masyarakat luas dan bisa dibisniskan, kenapa tidak dibisniskan," ujar Yogi. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
Rektor Unibraw Prof Dr Yogi Sugito di Malang, Minggu, mengatakan bahwa desain dan rancang bangun bus untuk transportasi umum ramah lingkungan tersebut saat ini sedang dikaji secara mendalam.
"Bahan bakar yang digunakan bus umum itu nantinya juga hanya gas dan listrik saja agar ke depan lingkungan kampus ini benar-benar bebas dari polusi, bahkan jika memungkinkan hanya ada sepeda angin yang ditempatkan di sejumlah selter di area kampus," ujarnya di sela-sela peluncuran mobil listrik di Fakultas Teknik (FT) kampus setempat.
Apalagi, lanjut Yogi, mahasiswa FT juga sudah mampu menciptakan mobil listrik yang ramah lingkungan sehingga bisa diproduksi secara massal untuk kebutuhan internal di lingkungan Unibraw.
Bahkan, lanjut dia, jika memungkinkan menggandeng pihak ketiga (pabrikan). "Semua hasil penelitian ataupun karya mahasiswa dan dosen yang bisa memberikan manfaat bagi masyarakat luas dan bisa dibisniskan, kenapa tidak dibisniskan," ujar Yogi. (M038)
Editor : M. Irfan Ilmie
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013