Denpasar (Antara Bali) - Pengamat politik Dr Luh Riniti Rahayu mengapresiasi Komisi Pemilihan Umum Pusat yang memiliki perspektif gender sehingga tiga perempuan lolos menjadi anggota KPU Bali periode 2013-2018.

"Meskipun di KPU Pusat hanya ada satu komisioner perempuan, tetapi komisioner yang lainnya memiliki perspektif gender yang baik dan dapat melihat kualitas calon perempuan dengan adil," katanya yang juga Dekan Fisip Universitas Ngurah Rai itu, di Denpasar, Senin.

Lima orang yang lolos menjadi anggota KPU Bali untuk lima tahun ke depan adalah Putu Ayu Winariati, Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, Ni Made Widhiastini, Kadek Wirati, dan I Wayan Jondra. Itu artinya, tiga di antara lima orang anggota KPU Bali merupakan perempuan.

"Kita bisa memaknai dari hasil ini bahwa sesungguhnya kaum hawa mempunyai kompetensi yang tidak kalah dengan laki-laki apabila diberikan kesempatan sama," ujarnya yang juga Ketua LSM Bali Sruti itu.

Namun kesempatan bagi perempuan bisa saja tidak muncul jika sejak awal tim seleksi hingga KPU Pusat yang menilai tidak memiliki perspektif gender.

"Dengan mayoritas anggota KPU Bali itu kaum perempuan, sekaligus menunjukkan simbol keberhasilan perjuangan perempuan Bali di ranah politik," katanya.

Riniti menandaskan bahwa kelembutan perempuan bukan berarti menjadi sosok yang lemah dan kesantunan kaum hawa bukan pula otomatis dapat dijajah. "Kaum perempuan memang berbeda dengan laki-laki, tetapi bukan untuk dibeda-bedakan," katanya.

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : Ni Luh Rhismawati


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013