Denpasar (Antara Bali) - Ajang "Sanur Village Festival" ke-8 yang digelar 24-28 September 2013 akan menampilkan pameran ikan koi terbesar dan pertama di Bali untuk menggairahkan para penggemar dan pasar ikan hias itu di Pulau Dewata.

"Kegiatan ini sekaligus merupakan bagian edukasi dan sosialisasi bagaimana cara memelihara koi yang baik dan membentuk kolam yang bagus. Ikan asal Jepang tersebut tidak hanya menarik dipelihara sebagai suatu hobi, juga bagus dari sisi bisnis," kata Kepala Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Kota Denpasar Anak Agung Gde Bayu Brahmasta, di Denpasar, Jumat.

Pada rangkaian Sanur Village Festival ke-8 itu, Asosiasi Pencinta Koi Indonesia bersama Disnakanlut Denpasar menggelar pameran tersebut bertajuk Bali Koi Fiesta.

"Akan ada beragam varietas ikan koi yang ditampilkan diantaranya kohaku, sanke, hi-ki, utsuri, tanco, ginrin, goshiki, showa, shiro utsuri, koromo, doitsu, dan kawarimono. Nantinya diantara koi yang ditampilkan itu ada juga yang dinilai," ujarnya.

Sedikitnya 500 ekor ikan koi yang dipamerkan sedangkan untuk kontes dibatasi 150 ekor yang jurinya didatangkan dari Asosiasi Pencinta Koi Indonesia.

Di samping itu, dalam kegiatan Sanur Village Festival juga akan diisi dengan lomba memancing. Menurut dia, dari lomba itu terkandung makna edukasi bahwa ikan dapat ditangkap karena habitatnya di Sanur masih terjaga baik.

"Kami ingin mengajak para nelayan Sanur sebagai nakhoda yang ikut menjaga kelestarian laut dan para pemancing untuk menerapkan teknik memancing yang ramah lingkungan," kata Brahmasta.

Sementara itu Ketua Yayasan Pembangunan Sanur Ida Bagus Gede Sidharta Putra mengatakan destinasi wisata dunia mutlak mengedepankan kelestarian lingkungan dan menjalankan kebijakan tepat untuk melaksanakan pembangunan dengan tetap memerhatikan daya dukungnya.

"Hal ini pula yang kami lakukan sebagai mitra pemerintah dalam pengembangan pariwisata di Sanur agar keseimbangan lingkungan tetap terjaga dengan meminimalisasi dampak kerusakan lingkungan," ujarnya.

Khusus untuk pelaksanaan SVF juga akan diisi dengan peluncuran program Bali Bersih oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu pada 28 September 2013.

"Pada acara itu akan diisi dengan pelepasan tukik, transplantasi terumbu karang, penanaman bakau dan bersih-bersih pantai," katanya yang juga Ketua PHRI Denpasar itu.

Pada ajang ini juga dilaksanakan program reguler SVF seperti aktivitas malam budaya, bazzar aneka makanan, kompetisi memasak, festival bawah air dan penanaman terumbu karang, kompetisi jukung, turnamen memancing, parade seni, diskusi budaya, seni rupa, temu bisnis dan sebagainya. (LHS)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : Ni Luh Rhismawati


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013