Denpasar (Antara Bali) - Ketua Komisi D DPRD Kota Denpasar I Wayan Sugiarta meminta Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga setempat untuk menginventarisasi sekolah-sekolah yang masih mengalami kekurangan guru.
"Kami sudah banyak mendapat laporan tentang kondisi guru pada sejumlah sekolah di Denpasar yang tidak merata," katanya di Denpasar, Senin.
Menurut dia, di satu sisi ada sekolah yang kekurangan guru, namun di sisi lain ada guru yang tidak efektif mengajar karena terjadi kelebihan guru yang mengajar bidang studi yang sama.
"Kondisi demikian tidak baik dalam upaya kita menciptakan kualitas pendidikan yang lebih baik di Denpasar," ujarnya.
Politisi dari Partai Golkar itu mencontohkan seperti yang terjadi di SD Percontohoan Tulangampiang, Denpasar. Jajaran komisinya yang sudah melakukan kunjungan ke sana mendapatkan hasil bahwa terjadi pemindahan guru yang kurang tepat.
"Di sekolah itu guru kelasnya sudah memadai. Namun, belum lama ini kembali mendapat pindahan guru dengan kualifikasi guru kelas. Jadi tenaganya tidak efektif, karena guru kelas sudah penuh," ujarnya sembari menyebut sekolah itu juga dihadapkan pada masalah tukar guling yang belum tuntas.
Dari kunjungannya itu, ia pun mendapatkan informasi dari guru di sekolah tersebut bahwa ada sekolah lain di dekatnya yang kekurangan guru kelas.
"Semestinya, guru yang dipindah ke SD Tulangampiang itu bisa disalurkan ke sekolah yang memerlukan guru kelas. Ini menunjukkan sebaran guru belum dikelola dengan baik oleh Disdikpora Denpasar," katanya.
Untuk memastikan kondisi guru di Denpasar secara lebih luas pihaknya berencana untuk melakukan kunjungan ke berbagai sekolah. Sebagai komisi yang membidangi pendidikan, ia tidak ingin kasus pendidikan tersebut berkepanjangan.
Sementara itu, Ketua Komite SD Percontohan Tulangampiang Anak Agung Sagung Anie Asmoro bersama salah salah seorang guru setempat membenarkan adanya ketidaktepatan guru. Di sekolah itu yang kurang guru mata pelajaran, namun yang diberikan justru guru kelas. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Kami sudah banyak mendapat laporan tentang kondisi guru pada sejumlah sekolah di Denpasar yang tidak merata," katanya di Denpasar, Senin.
Menurut dia, di satu sisi ada sekolah yang kekurangan guru, namun di sisi lain ada guru yang tidak efektif mengajar karena terjadi kelebihan guru yang mengajar bidang studi yang sama.
"Kondisi demikian tidak baik dalam upaya kita menciptakan kualitas pendidikan yang lebih baik di Denpasar," ujarnya.
Politisi dari Partai Golkar itu mencontohkan seperti yang terjadi di SD Percontohoan Tulangampiang, Denpasar. Jajaran komisinya yang sudah melakukan kunjungan ke sana mendapatkan hasil bahwa terjadi pemindahan guru yang kurang tepat.
"Di sekolah itu guru kelasnya sudah memadai. Namun, belum lama ini kembali mendapat pindahan guru dengan kualifikasi guru kelas. Jadi tenaganya tidak efektif, karena guru kelas sudah penuh," ujarnya sembari menyebut sekolah itu juga dihadapkan pada masalah tukar guling yang belum tuntas.
Dari kunjungannya itu, ia pun mendapatkan informasi dari guru di sekolah tersebut bahwa ada sekolah lain di dekatnya yang kekurangan guru kelas.
"Semestinya, guru yang dipindah ke SD Tulangampiang itu bisa disalurkan ke sekolah yang memerlukan guru kelas. Ini menunjukkan sebaran guru belum dikelola dengan baik oleh Disdikpora Denpasar," katanya.
Untuk memastikan kondisi guru di Denpasar secara lebih luas pihaknya berencana untuk melakukan kunjungan ke berbagai sekolah. Sebagai komisi yang membidangi pendidikan, ia tidak ingin kasus pendidikan tersebut berkepanjangan.
Sementara itu, Ketua Komite SD Percontohan Tulangampiang Anak Agung Sagung Anie Asmoro bersama salah salah seorang guru setempat membenarkan adanya ketidaktepatan guru. Di sekolah itu yang kurang guru mata pelajaran, namun yang diberikan justru guru kelas. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013