Mangupura (Antara Bali) - Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Badung, Bali, I Made Retha meminta penambahan jam mata pelajaran muatan lokal sebagai upaya melestarikan adat dan budaya setempat.

"Pemerintah sudah berhasil memperjuangkan muatan lokal untuk masuk dalam kurikulum 2013, namun mata pelajaran itu jangan hanya diperjuangkan, tetapi harus dipelajari dan dilestarikan," katanya di Mangupura, Selasa.

Dia menilai, saat ini masih banyak generasi muda yang tidak memahami muatan lokal itu sehingga sangat mengancam pelestariannya di masa yang akan datang.

"Jangan sampai generasi kita nanti tak mampu berkomunikasi dan menulis Bahasa Bali," ujarnya.

Lunturnya minat generasi muda untuk mempelajari muatan lokal itu karena pengaruh kemajuan zaman dan lingkungan yang tidak mendukung.

Dengan demikian, untuk melestarikannya kembali adalah melalui sekolah dan peran serta orang tua murid.

Penambahan jam pelajaran itu dianggapnya cukup efektif mendongkrak minat generasi muda sebagai generasi penerus yang akan melestarikan adat dan budaya Bali.

Poltikus Partai Demokrat itu, sangat komit untuk memperjuangkan muatan lokal dan meningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah itu.

"Bali ini terkenal karena adat dan budaya, jadi mari kita lestarikan warisan leluhur ini agar tidak punah terlindas kemajuan zaman," ujar Retha. (WRA) 

Pewarta: Oleh Wira Suryantala

Editor : I Gede Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013