Jakarta (Antara Bali) - Perubahan gaya hidup dan perkembangan makanan dan jajanan anak saat ini dinilai sebagai penyebab semakin memburuknya kondisi gigi pada anak dimana 36 persen anak usia 12 tahun menderita gigi berlubang.
"Status kesehatan gigi anak sekolah tidak ada kemajuan bermakna dibanding puluhan tahun lalu. 24 juta anak 0-12 tahun diketahui menderita penyakit mulut," papar Ketua Umum Persatuan Dokter Gigi Indonesia Zaura Rini Anggraeni dalam temu media di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat.
Zaura mengakui program edukasi kesehatan gigi kepada anak sekolah belum optimal karena adanya perubahan gaya hidup serta pola makan yang cukup drastis yang membuat kesehatan mulut seringkali diabaikan.
"Anak sekarang banyak sekali kesibukan sehingga banyak yang lupa sikat gigi. Dan banyak 'snack' (jajanan) yang lebih merusak kesehatan gigi dibanding dulu," kata Zaura.
Survei "Fit for School" yang dilakukan di Jawa Barat pada 2012 lalu menunjukkan bahwa 9 dari 10 anak mengalami karies gigi serta rata-rata tiap anak mengalami gigi berlubang.
"Jadi ada modernisasi yang tidak diikuti kebiasaan sehat untuk mulut," kata Zaura. (*/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Status kesehatan gigi anak sekolah tidak ada kemajuan bermakna dibanding puluhan tahun lalu. 24 juta anak 0-12 tahun diketahui menderita penyakit mulut," papar Ketua Umum Persatuan Dokter Gigi Indonesia Zaura Rini Anggraeni dalam temu media di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat.
Zaura mengakui program edukasi kesehatan gigi kepada anak sekolah belum optimal karena adanya perubahan gaya hidup serta pola makan yang cukup drastis yang membuat kesehatan mulut seringkali diabaikan.
"Anak sekarang banyak sekali kesibukan sehingga banyak yang lupa sikat gigi. Dan banyak 'snack' (jajanan) yang lebih merusak kesehatan gigi dibanding dulu," kata Zaura.
Survei "Fit for School" yang dilakukan di Jawa Barat pada 2012 lalu menunjukkan bahwa 9 dari 10 anak mengalami karies gigi serta rata-rata tiap anak mengalami gigi berlubang.
"Jadi ada modernisasi yang tidak diikuti kebiasaan sehat untuk mulut," kata Zaura. (*/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013