Denpasar (Antara Bali) - Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Bali memiliki potensi besar dalam bidang seni budaya, di samping prestasi olahraga yang menonjol, baik berskala lokal, nasional, maupun internasional.
"Lembaga pendidikan tinggi swasta ini pernah menyuguhkan kesenian tradisional Bali Calonarang Kolosal `Gana Supat` dalam memeriahkan peringatan hari guru nasional dan PGRI," kata Rektor IKIP PGRI Bali Drs I Made Suarta SH M Hum di Denpasar, Kamis.
IKIP PGRI juga turut memeriahkan pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB), aktivitas seni tahunan yang digelar secara berkesinambungan di Pulau Dewata.
Dalam lomba tari Legong Kraton dan Oleg Tamulilingan antarperguruan tinggi se Bali yang diselenggarakan pemerintah provinsi Bali, mahasiswa IKIP PGRI Bali berhasil tampil sebagai juara kedua dan ketiga.
Made Suarta menambahkan, IKIP PGRI Bali juga memiliki perkumpulan (sekaa) seni klasik dramatari arja.
"Bekerja sama dengan TVRI Bali kini sedang menggarap sinetron berjudul `Beri aku waktu seminggu`, disamping seni olah vokal yang telah melahirkan album perdana," tutur Made Suarta.
Album berbahasa daerah Bali itu dinyanyikan oleh sejumlah mahasiswa dan dosen IKIP PGRI Bali yang disebarluaskan dalam bentuk kaset pandang dengar (VCD).
Kegiatan itu bertujuan untuk mensosialisasikan lembaga pendidikan agar semakin dikenal masyarakat luas, sekaligus wujud peduli dan komitmen terhadap eksistensi bahasa Bali di Pulau Dewata.
Hal itu penting mengingat Bahasa daerah Bali merupakan sebuah entitas bagian dari roh taksu (kharisma) Bali. Dengan demikian sampai kapanpun Bahasa daerah Bali menjadi bagian dari taksu Bali.
Bali yang dikenal masyarakat dunia internasional dinilai mampu memberikan kenyamanan, kesejukan dan kedamaian bagi masyarakat setempat maupun wisatawan.
Dalam kaitan dengan eksistensi Bahasa Daerah Bali, Gubernur Bali memberikan kepastian hukum melalui Pergub Nomor 20 tahun 2013. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Lembaga pendidikan tinggi swasta ini pernah menyuguhkan kesenian tradisional Bali Calonarang Kolosal `Gana Supat` dalam memeriahkan peringatan hari guru nasional dan PGRI," kata Rektor IKIP PGRI Bali Drs I Made Suarta SH M Hum di Denpasar, Kamis.
IKIP PGRI juga turut memeriahkan pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB), aktivitas seni tahunan yang digelar secara berkesinambungan di Pulau Dewata.
Dalam lomba tari Legong Kraton dan Oleg Tamulilingan antarperguruan tinggi se Bali yang diselenggarakan pemerintah provinsi Bali, mahasiswa IKIP PGRI Bali berhasil tampil sebagai juara kedua dan ketiga.
Made Suarta menambahkan, IKIP PGRI Bali juga memiliki perkumpulan (sekaa) seni klasik dramatari arja.
"Bekerja sama dengan TVRI Bali kini sedang menggarap sinetron berjudul `Beri aku waktu seminggu`, disamping seni olah vokal yang telah melahirkan album perdana," tutur Made Suarta.
Album berbahasa daerah Bali itu dinyanyikan oleh sejumlah mahasiswa dan dosen IKIP PGRI Bali yang disebarluaskan dalam bentuk kaset pandang dengar (VCD).
Kegiatan itu bertujuan untuk mensosialisasikan lembaga pendidikan agar semakin dikenal masyarakat luas, sekaligus wujud peduli dan komitmen terhadap eksistensi bahasa Bali di Pulau Dewata.
Hal itu penting mengingat Bahasa daerah Bali merupakan sebuah entitas bagian dari roh taksu (kharisma) Bali. Dengan demikian sampai kapanpun Bahasa daerah Bali menjadi bagian dari taksu Bali.
Bali yang dikenal masyarakat dunia internasional dinilai mampu memberikan kenyamanan, kesejukan dan kedamaian bagi masyarakat setempat maupun wisatawan.
Dalam kaitan dengan eksistensi Bahasa Daerah Bali, Gubernur Bali memberikan kepastian hukum melalui Pergub Nomor 20 tahun 2013. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013