Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali setiap tahun menghabiskan dana sebesar Rp1 miliar untuk menaikkan air dari sumbernya melayani kebutuhan air bersih bagi masyarakat di Pulau Nusa Penida, Kabupaten Klungkung.
"Dana tersebut hanya untuk pengadaan bahan bakar solar dan penggantian oli untuk menggerakkan sejumlah mesin menaikkan air dari subernya di Guyangan ke daerah atas setinggi 200 meter. Setelah itu, air disalurkan ke bak-bak penampungan milik penduduk," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Denpasar, Sabtu.
Pada acara "simakrama" atau temu wicara dengan berbagai elemen masyarakat di wantilan DPRD setempat, Gubernur Pastika mengatakan, upaya menaikkan air dari sumbernya di mata air Guyangan, sudah berlangsung sejak 25 tahun silam.
Meskipun demikian, air bersih selalu menjadi masalah bagi masyarakat di Nusa Penida, terutama pada musim kemarau. Oleh sebab itu, kata dia, pembangunan proyek perpipaan menjadi perioritas pihaknya dalam tahun 2010.
"Lewat proyek perpipaan yang dibangun pemerintah pusat dan Pemprov Bali yang kini sedang dalam pelaksanaan, diharapkan mampu mengatasi masalah air bagi masyarakat Nusa Penida, yang lokasinya terpisah dengan daratan Bali," ujar Gubernur Pastika.
Pemerintah Provinsi Bali menyediakan dana sebesar Rp2,57 miliar untuk mengatasi kesulitan air bersih bagi masyarakat pada sejumlah daerah kritis di Bali dalam tahun 2010.
Dana untuk memenuhi kebutuhan mayarakat yang paling vital tersebut bersumber dari APBD Bali 2010, di samping kucuran dari pemerintah pusat.
Dana tersebut termasuk dipakai untuk melanjutkan pembangunan proyek perpipaan dan pemeliharaan air bersih pada sumber air Guyangan, Nusa Penida.
Selain itu juga untuk membangun sistem penyediaan air bersih di Kintamani, Kabupaten Bangli, pemeliharaan air di Sungai Telaga Waja guna memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat di daerah kritis Kabupaten Karangasem, daerah ujung timur Pulau Dewata.
Pemeliharaan dan pembangunan air bersih tersebut juga disertai dengan jasa konstruksi, dengan harapan masyarakat yang selama ini kesulitan air bersih dapat terlayani dengan baik, kata Gubernur Pastika berharap.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
"Dana tersebut hanya untuk pengadaan bahan bakar solar dan penggantian oli untuk menggerakkan sejumlah mesin menaikkan air dari subernya di Guyangan ke daerah atas setinggi 200 meter. Setelah itu, air disalurkan ke bak-bak penampungan milik penduduk," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Denpasar, Sabtu.
Pada acara "simakrama" atau temu wicara dengan berbagai elemen masyarakat di wantilan DPRD setempat, Gubernur Pastika mengatakan, upaya menaikkan air dari sumbernya di mata air Guyangan, sudah berlangsung sejak 25 tahun silam.
Meskipun demikian, air bersih selalu menjadi masalah bagi masyarakat di Nusa Penida, terutama pada musim kemarau. Oleh sebab itu, kata dia, pembangunan proyek perpipaan menjadi perioritas pihaknya dalam tahun 2010.
"Lewat proyek perpipaan yang dibangun pemerintah pusat dan Pemprov Bali yang kini sedang dalam pelaksanaan, diharapkan mampu mengatasi masalah air bagi masyarakat Nusa Penida, yang lokasinya terpisah dengan daratan Bali," ujar Gubernur Pastika.
Pemerintah Provinsi Bali menyediakan dana sebesar Rp2,57 miliar untuk mengatasi kesulitan air bersih bagi masyarakat pada sejumlah daerah kritis di Bali dalam tahun 2010.
Dana untuk memenuhi kebutuhan mayarakat yang paling vital tersebut bersumber dari APBD Bali 2010, di samping kucuran dari pemerintah pusat.
Dana tersebut termasuk dipakai untuk melanjutkan pembangunan proyek perpipaan dan pemeliharaan air bersih pada sumber air Guyangan, Nusa Penida.
Selain itu juga untuk membangun sistem penyediaan air bersih di Kintamani, Kabupaten Bangli, pemeliharaan air di Sungai Telaga Waja guna memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat di daerah kritis Kabupaten Karangasem, daerah ujung timur Pulau Dewata.
Pemeliharaan dan pembangunan air bersih tersebut juga disertai dengan jasa konstruksi, dengan harapan masyarakat yang selama ini kesulitan air bersih dapat terlayani dengan baik, kata Gubernur Pastika berharap.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010