Denpasar (Antara Bali) - Festival Film Internasional Bentara Budaya Bali (FFIBBB) yang menampilkan sejumlah film karya sutradara mancanegara akan diisi dengan diskusi yang berlangsung selama empat hari, 30 Agustus-2 September 2013, kata Panitia Kegiatan dr I Nyoman Sutarsa MPH.
"Diskusi itu antara lain dilema kebebasan dan sensor dalam film Indonesia", kata Nyoman Sutarsa di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan, diskusi itu antara lain menampilkan pembicara Wakil Ketua Lembaga Sensor Film (LSF) Indonesia) Nunus Supardi dan Maria Matildis Banda terhadap film berjudul "Atambua dan Sumba: Cerita Indonesia di Balik Kamera pembicara".
Demikian pula diskusi terhadap film berjudul "Sosok Perempuan Dalam Sinema: Melintas Batas Entitas" dengan pembicara Noorca Massardi, Antonella de Santis, Jean Couteau, dan Koes Yuliadi.
Melakukan diskusi bersama Lola Amaria tentang film terkininya "Kisah Tiga Titik" bersama Putu Fajar Arcana, sastrawan dan jurnalis. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Diskusi itu antara lain dilema kebebasan dan sensor dalam film Indonesia", kata Nyoman Sutarsa di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan, diskusi itu antara lain menampilkan pembicara Wakil Ketua Lembaga Sensor Film (LSF) Indonesia) Nunus Supardi dan Maria Matildis Banda terhadap film berjudul "Atambua dan Sumba: Cerita Indonesia di Balik Kamera pembicara".
Demikian pula diskusi terhadap film berjudul "Sosok Perempuan Dalam Sinema: Melintas Batas Entitas" dengan pembicara Noorca Massardi, Antonella de Santis, Jean Couteau, dan Koes Yuliadi.
Melakukan diskusi bersama Lola Amaria tentang film terkininya "Kisah Tiga Titik" bersama Putu Fajar Arcana, sastrawan dan jurnalis. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013