Washington (Antara Bali) - Beberapa peneliti AS, Rabu (14/8), mengatakan mereka telah mengetahui bagaimana bakteri yang biasa ada di mulut dapat memicu aliran perubahan yang mengarah kepada kanker usus besar.
Mikroorganisme tersebut, yang disebut fusobakteria --yang terdapat di mulut, bisa merangsang reaksi kekebalan buruk dan mengubah pertumbuhan gen kanker sehingga menghasilkan tumor usus besar, kata dua studi yang disiarkan di jurnal Cell Host & Microbe.
Kanker usus besar adalah penyebab utama kedua kematian yang berhubungan dengan kanker di Amerika Serikat. Beberapa studi belum lama ini telah memperlihatkan bahwa fusobakteria dari mulut juga banyak terdapat di beberapa jaringan dari pasien kanker usus besar. Namun tidak diketahui apakah bakteri tersebut secara langsung meningkatkan pembentukan tumor.
Dalam salah satu studi baru, Profesor Yiping Han dari Case Western Reserve University School of Dental Medicine dan rekannya mendapati bahwa fusobakteria mengandalkan molekul yang disebut FadA --yang ditemukan pada permukaan sel bakteri itu-- untuk melekat dan menyerbu sel kanker usus besar manusia.
FadA kemudian beralih ke gen pertumbuhan kanker serta merangsang reaksi peradangan pada sel itu dan mendorong pembentukan tumor, kata Han sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis.
Tim Han juga mendapati tingkat gen FadA adalah 10 sampai 100 kali lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi normal pada polips ganas usus besar dan prakanker. Selain itu, mereka mengidentifikasi satu susunan yang dikenal sebagai peptida, yang dapat mencegah dampak FadA pada sel kanker. (Antara/Xinhua-OANA/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
Mikroorganisme tersebut, yang disebut fusobakteria --yang terdapat di mulut, bisa merangsang reaksi kekebalan buruk dan mengubah pertumbuhan gen kanker sehingga menghasilkan tumor usus besar, kata dua studi yang disiarkan di jurnal Cell Host & Microbe.
Kanker usus besar adalah penyebab utama kedua kematian yang berhubungan dengan kanker di Amerika Serikat. Beberapa studi belum lama ini telah memperlihatkan bahwa fusobakteria dari mulut juga banyak terdapat di beberapa jaringan dari pasien kanker usus besar. Namun tidak diketahui apakah bakteri tersebut secara langsung meningkatkan pembentukan tumor.
Dalam salah satu studi baru, Profesor Yiping Han dari Case Western Reserve University School of Dental Medicine dan rekannya mendapati bahwa fusobakteria mengandalkan molekul yang disebut FadA --yang ditemukan pada permukaan sel bakteri itu-- untuk melekat dan menyerbu sel kanker usus besar manusia.
FadA kemudian beralih ke gen pertumbuhan kanker serta merangsang reaksi peradangan pada sel itu dan mendorong pembentukan tumor, kata Han sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis.
Tim Han juga mendapati tingkat gen FadA adalah 10 sampai 100 kali lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi normal pada polips ganas usus besar dan prakanker. Selain itu, mereka mengidentifikasi satu susunan yang dikenal sebagai peptida, yang dapat mencegah dampak FadA pada sel kanker. (Antara/Xinhua-OANA/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013