Jakarta (Antara Bali) - Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan urbanisasi sebagai salah satu masalah sosial ekonomi dapat teratasi dengan melakukan modernitas dalam sektor pertanian.
"Urbanisasi adalah fenomena yang selalu terjadi di seluruh negara di dunia karena adanya perbedaan tingkat upah. Upaya untuk mengatasi itu adalah dengan melakukan modernisasi di sektor pertanian," ujarnya di Jakarta, Selasa.
Menurut Chatib, upaya untuk mendorong produktivitas sektor pertanian tidak bisa dilakukan dengan menahan impor, namun dengan melakukan modernisasi yang dapat meningkatkan nilai tambah petani.
"Itu harus dengan modernisasi teknologi sektor pertanian, kalau produktivitasnya naik maka tingkat upahnya naik, itu yang akan mencegah mendorong mereka ke kota," katanya.
Chatib menjelaskan saat ini urbanisasi terjadi karena nilai tambah tenaga kerja buruh lebih besar dari petani, dan produktivitas dari sektor industri masih lebih baik dari sektor pertanian.
Fenomena urbanisasi, lanjut dia, terjadi di seluruh dunia, termasuk di negara maju, dan membenahi masalah dalam sektor pertanian merupakan antisipasi terbaik agar perpindahan jumlah penduduk tidak makin membebani kota besar.
"Saat ini, di negara-negara maju, sektor pertanian sudah modern, jadi terbalik kalau kita menganggap sektor pertanian itu tempat perlindungan orang yang tidak bekerja," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar memperkirakan arus urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota yang terjadi pasca-Lebaran 2013 mencapai satu juta orang.
Untuk itu, menurut dia, sebagai upaya untuk mencegah urbanisasi, pemerintah provinsi DKI Jakarta dan daerah asal urbanisasi bisa melakukan kerja sama dengan membuat lapangan kerja baru.
Selain itu, Muhaimin menambahkan, solusi lain yang dapat dilakukan adalah membangun pusat-pusat perekonomian dan perindustrian di daerah melalui skema MP3EI.
"Pemerintah daerah asal tidak ada pilihan, MP3EI ini solusi yang harus dipercepat agar industrialisasi di daerah tumbuh sehingga tidak ada urbanisasi," kata Muhaimin.
Saat ini, selain Jakarta yang menjadi tujuan urbanisasi utama, kota-kota besar lain di Indonesia, seperti Bandung, Surabaya, Semarang, Medan, dan Batam, juga menjadi tujuan arus urbanisasi. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Urbanisasi adalah fenomena yang selalu terjadi di seluruh negara di dunia karena adanya perbedaan tingkat upah. Upaya untuk mengatasi itu adalah dengan melakukan modernisasi di sektor pertanian," ujarnya di Jakarta, Selasa.
Menurut Chatib, upaya untuk mendorong produktivitas sektor pertanian tidak bisa dilakukan dengan menahan impor, namun dengan melakukan modernisasi yang dapat meningkatkan nilai tambah petani.
"Itu harus dengan modernisasi teknologi sektor pertanian, kalau produktivitasnya naik maka tingkat upahnya naik, itu yang akan mencegah mendorong mereka ke kota," katanya.
Chatib menjelaskan saat ini urbanisasi terjadi karena nilai tambah tenaga kerja buruh lebih besar dari petani, dan produktivitas dari sektor industri masih lebih baik dari sektor pertanian.
Fenomena urbanisasi, lanjut dia, terjadi di seluruh dunia, termasuk di negara maju, dan membenahi masalah dalam sektor pertanian merupakan antisipasi terbaik agar perpindahan jumlah penduduk tidak makin membebani kota besar.
"Saat ini, di negara-negara maju, sektor pertanian sudah modern, jadi terbalik kalau kita menganggap sektor pertanian itu tempat perlindungan orang yang tidak bekerja," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar memperkirakan arus urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota yang terjadi pasca-Lebaran 2013 mencapai satu juta orang.
Untuk itu, menurut dia, sebagai upaya untuk mencegah urbanisasi, pemerintah provinsi DKI Jakarta dan daerah asal urbanisasi bisa melakukan kerja sama dengan membuat lapangan kerja baru.
Selain itu, Muhaimin menambahkan, solusi lain yang dapat dilakukan adalah membangun pusat-pusat perekonomian dan perindustrian di daerah melalui skema MP3EI.
"Pemerintah daerah asal tidak ada pilihan, MP3EI ini solusi yang harus dipercepat agar industrialisasi di daerah tumbuh sehingga tidak ada urbanisasi," kata Muhaimin.
Saat ini, selain Jakarta yang menjadi tujuan urbanisasi utama, kota-kota besar lain di Indonesia, seperti Bandung, Surabaya, Semarang, Medan, dan Batam, juga menjadi tujuan arus urbanisasi. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013