Denpasar (Antara Bali) - Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Yusdhi Lamatenggo, mengungkapkan sejumlah persiapan pihaknya untuk penyelenggaraan festival yang baru pertama kali dilaksanakan kabupaten itu, yakni Festival Bahari Raja Ampat 2010.
"Kami mengundang 14 kabupaten di Provinsi Papua Barat, dan semuanya mengkonfirmasi kehadiran dalam festival perdana kami itu. Akan ada banyak mata acara, mulai dari parade hingga kesenian, perlombaan, dan pertandingan olah raga perairan," katanya kepada ANTARA di Denpasar, Jumat.
Festival Bahari Raja Ampat 2010 yang akan berlangsung 1-10 Mei itu dipusatkan di ibukota Kabupaten Raja Ampat, Waisasi, di Pulau Waigeo. Atraksi utama festival itu akan bersandar pada wisata bahari, di antaranya penyelaman di situs yang masuk dalam 10 besar terindah dunia.
"Menurut rencana, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik akan membuka festival itu. Sementara ini sudah banyak turis mancanegara dan dalam negeri yang juga menyatakan minatnya hadir dalam festival itu," katanya.
Lamatenggo berada di Bali bersama dengan sejumlah besar rombongan Pemerintah Kabupaten Raja Ampat untuk mempromosikan pariwisata bahari kabupaten itu. Rombongan itu dipimpin Bupati Raja Ampat, Marcus Wanma, dan salah satu mata acaranya adalah meresmikan Kantor Promosi Kabupaten Raja Ampat di Kawasan Sanur, Kabupaten Badung, Bali.
Pembukaan Kantor Promosi Kabupaten Raja Ampat di Bali itu dilaksanakan karena pengelolaan kantor serupa di Jakarta dinilai mereka tidak memberi dampak menguntungkan terhadap pengembangan pariwisata dan potensi lain kabupaten itu.
Pemilihan Bali sebagai lokasi kantor itu, menurut Lamatenggo, untuk lebih mendekatkan diri dengan pasar yang sangat potensial berada dan datang ke Pulau Dewata itu. Dia berharap terdapat sinergi yang saling menguntungkan antara Bali dan Raja Ampat dalam hal ini, apalagi Kementerian Kebudayaan Pariwisata telah menggagas program pariwisata "Beyond Bali".
Program itu bertujuan untuk meratakan pengembangan potensi pariwisata nasional sehingga tidak melulu bertumpu pada Bali. Salah satu sasarannya adalah pengembangan pariwisata di wilayah Indonesia Timur, semisal Sulawesi Utara dan Raja Ampat serta Pulau Komodo.
Menurut dia, berbagai fasilitas dan akomodasi untuk penyelenggaraan festival itu juga sudah siap. "Kami siap menerima dengan penuh kesukaan kehadiran para tamu. Silakan datang, kami sangat senang menerima para tamu," katanya.
Secara terpisah, Wanma menyatakan, Bali di mata pemangku kepentingan Kabupaten Raja Ampat memiliki posisi penting dalam upaya mempromosikan pariwisata bahari itu. "Bali telah menjadi ikon pariwisata dunia. Kami yakin akan tercipta sinergi yang baik dalam hal ini," katanya.
Data jumlah wisatawan yang berkunjung ke Raja Ampat, menunjukkan hampir 99 persen berasal dari Eropa, Amerika, dan Australia. Dari sejumlah 7.000 wisatawan yang datang ke Raja Ampat pada tahun lalu, hanya sekitar 200 wisatawan dalam negeri.
Buklet Kabupaten Raja Ampat menyatakan, ekosistem terumbu karang merupakan potensi sumber daya maritim yang menonjol di sana, terutama di gugusan kepulauan kecil.
Terdapat sekitar 540 jenis karang keras, termasuk 13 jenis karang endemik, di mana angka itu merupakan 75 persen karang endemik dunia. Lebih dari 1.070 jenis ikan karang dan 60 udang, 699 jenis hewan lunak yang terdiri dari 530 siput-siputan dan 159 kerang-kerangan terdapat di perairan hangat kabupaten itu.
Tidak cuma itu, dua genus "Scaphopoda", lima spesies cumi, dan tiga species "Chiton" hidup baik di dalam air lautnya yang sangat jernih.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010