Denpasar (Antara Bali) - Rata-rata wanita Bali yang membentuk rumah tangga atau menjalani nikah pertama pada usia 22,4 tahun diharapkan dapat ditingkatkan menjadi rata-rata 22,6 tahun pada 2014, kata kepala perwakilan BKKBN setempat.
"Sedangkan wanita yang telah membentuk rumah tangga, memiliki rata-rata 2,3 anak, naik dari sebelumnya yang hanya 1,63 anak, kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali I Wayan Sundra, SH MM di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan, sasaran bidang keluarga berencana (KB) sesuai rencana strategis (Renstra) Perwakilan BKKBN Provinsi tahun 2010-2014 belum sesuai dengan harapan, karena pencapaian akseptor (CPR) baru 59,6 persen (SDKI 2012) dari yang ditargetkan 73,9 persen. T
Oleh sebab itu pertemuan Evaluasi Program Kependudukan dan KB yang melibatkan jajaran BKKBN Provinsi Bali dan kabupaten/kota untuk semester I Tahun 2013 mempunyai peran yang sangat penting dalam memacu keberhasilan sekaligus mengatasi berbagai kendala yang dihadapi.
Pertemuan yang dilakukan sehari penuh di Denpasar bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan Program Kependudukan dan KB Semester I, sebagai tindaklanjut dari rapat kerja daerah (Rakerda) program kependudukan dan KB Provinsi Bali tahun 2013. I Wayan Sundra menjelaskan, hasil sementara SDKI tahun 2012 menunjukkan bahwa, indikator pembangunan KB yang menjadi tanggung jawab BKKBN seperti TFR, ASFR, CPR dan "Unmetneed" belum sesuai harapan. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Sedangkan wanita yang telah membentuk rumah tangga, memiliki rata-rata 2,3 anak, naik dari sebelumnya yang hanya 1,63 anak, kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali I Wayan Sundra, SH MM di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan, sasaran bidang keluarga berencana (KB) sesuai rencana strategis (Renstra) Perwakilan BKKBN Provinsi tahun 2010-2014 belum sesuai dengan harapan, karena pencapaian akseptor (CPR) baru 59,6 persen (SDKI 2012) dari yang ditargetkan 73,9 persen. T
Oleh sebab itu pertemuan Evaluasi Program Kependudukan dan KB yang melibatkan jajaran BKKBN Provinsi Bali dan kabupaten/kota untuk semester I Tahun 2013 mempunyai peran yang sangat penting dalam memacu keberhasilan sekaligus mengatasi berbagai kendala yang dihadapi.
Pertemuan yang dilakukan sehari penuh di Denpasar bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan Program Kependudukan dan KB Semester I, sebagai tindaklanjut dari rapat kerja daerah (Rakerda) program kependudukan dan KB Provinsi Bali tahun 2013. I Wayan Sundra menjelaskan, hasil sementara SDKI tahun 2012 menunjukkan bahwa, indikator pembangunan KB yang menjadi tanggung jawab BKKBN seperti TFR, ASFR, CPR dan "Unmetneed" belum sesuai harapan. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013