Denpasar (Antara Bali) - Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) Bali mengeluhkan kebersihan kawasan Danau Batur yang berdampak pada penurunan jumlah paket wisata ke daerah berhawa dingin itu.

"Dari keseluruhan anggota kami yang berjumlah 370, dulunya hampir tidak ada yang tak menjual Kintamani dengan Danau dan Gunung Baturnya, itu karena wisatawan pasti suka dengan pemandangan di sana," kata Ketua Asita Bali Ketut Ardana di Denpasar, Selasa.

Namun dengan semakin maraknya usaha galian C dan pedagang acung di kawasan itu, ujar dia, wisatawan mengeluhkan ketidaknyamanan dan kebersihan.

"Batur yang telah mendapat pengakuan Unesco sebagai salah satu taman bumi atau "geopark" dunia seharusnya ditata lebih apik, bukannya malah semakin tak menarik sehingga anggota kami sudah mulai mengalihkan paket wisata keluar Batur," ujarnya.

Ardana mengharapkan kawasan wisata Batur mendapat sentuhan Sapta Pesona yaitu menyangkut unsur keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, keramahan dan kenangan.

Sementara itu, Bupati Bangli I Made Gianyar mengatakan sebenarnya untuk truk galian C sudah diatur operasionalnya hanya boleh delapan jam dalam sehari dan pedagang acung sudah mulai ditata.

"Hanya saja truk galian C masih ada yang melanggar. Sedangkan terkait dengan tiang listrik, kami sudah menghadap ke Dirjen Kelistrikan dan akan dilakukan upaya penataan," katanya. (LHS)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : Ni Luh Rhismawati


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013