Denpasar (Antara Bali) - Lomba "Ngejuk Kucit" atau menangkap babi yang dikuti para wanita petani adalah merupakan atraksi unik meramaikan ajang tahunan "Festival Budaya Pertanian Ke-2 Kabupaten Badung 2013".

Pada lomba tersebut puluhan babi dengan berat berkisar 15 kilogram hingga 25 kilogram dilepaskan pihak panitia dalam arena yang telah ditentukan serta dengan syarat-syarat ketentuan lomba.

Para peserta yang diikuti ibu-ibu petani dengan antusias mengikuti lomba yang dianggap unik. Karena peserta lomba yang berhasil menangkap babi tersebut sekaligus bisa mereka membawa hasil tangkapan pulang untuk selanjutnya ternak itu dipelihara.

Begitu mendengar aba-aba panitia, "satu, dua, tiga iya". Para peserta yang dibagi dalam tiga tahap, masing-masing tahap dilepas empat sampai lima ekor babi, langsung peserta berlarian mengejar dan menangkapnya.

Bagi peserta yang berhasil menangkap babi itu, mereka dengan senang hati mengangkat babi tersebut, sebagai bukti peserta ini memenangkan lomba tersebut.

"Saya senang ada lomba 'Ngejuk Kucit" ini, karena selain menunjukkan kemampuan teknik menangkap juga berharap menjadi juara lomba kali ini," ucap Ni Nyoman Latri.

Ia mengaku hasil lomba dengan menangkap babi tersebut selanjutnya akan dipelihara, sehingga kelak sudah besar dijual untuk mendapatkan duit lebih banyak.

"Babi ini saya pelihara dulu dalam waktu delapan bulan ke depan setelah besar baru saya jual," tutur Latri.

Hal senada juga diungkapkan peserta lain Wayan Murni mengaku babi yang berhasil ditaklukan dalam lomba tersebut akan dipeliharan dulu.

"Hasil tangkapan juara ini saya pelihara dulu. Kalau udah besar baru saya jual," ujar Murni dengan gembira.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Badung Gusti Agung Ketut Sudaratmaja mengatakan lomba ini sudah menjadi agenda tahunan Pemkab Badung dalam upaya melestarikan pertanian.

"Setiap tahun akan digelar festival pertanian. Tujuannya adalah melestarikan kebudayaan pertanian yang belakangan ini semakin didesak dengan sektor lainnya. Terlebih Kabupaten Badung bagian utara, lahan pertanian cukup subur, karena itu harus dilestarikan dan akan menjadi daya tarik wisatawan yang berlibur ke Pulau Dewata," katanya.

Dikatakan, saat ini wilayah Badung bagian utara telah berupaya mengembangkan wisata agro dalam memberdayakan masyarakat petani agar perekonomiannya maju.

"Kami yakin festival ini juga membawa imbas yang cukup besar, karena sektor agro yang menjadi unggulan Badung bagian utara akan semakin dikenal wisatawan domestik maupun asing," katanya. (*/DWA)

Pewarta: Oleh Komang Suparta

Editor : Dewa Sudiarta Wiguna


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013