Jenewa (Antara Bali) - Badan PBB urusan pengungsi pada Jumat mendesak Mesir mempertimbangkan kembali persyaratan visa bagi warga Suriah dan laporan bahwa pengungsi Suriah dipulangkan ke negara mereka, yang porak poranda akibat perang.

"Saya mengimbau pihak berwenang Mesir, seperti yang telah saya serukan kepada semua pemerintah di dunia, menerima dan melindungi semua warga Suriah, yang mencari tempat mengungsi di negara mereka," kata Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) Antonio Guterres dalam pernyataan.

"Saya memahami penuh tantangan-tantangan yang dihadapi Mesir pada saat sekarang. Tetapi rakyat Mesir ramahtamah seharusnya tidak menolak rakyat Suriah yang meninggalkan negara mereka yang dilanda konflik yang paling berbahaya dan mencekam di dunia sekarang.

Pernyataan Guterres itu diucapkan setelah Mesir awal pekan ini mengatakan pihaknya mewajiban selurah warga Suriah yang datang ke Mesir mengajukan permohonan visa pada kedutaan besar Mesir-- satu proses yang menurut Kairo akan memerlukan waktu 10 sampai 15 hari.

UNHCR memahami bahwa kedutaan besar MMesir di Damascus tidak memiliki wewenang megeluarkan visa saat ini," kata UNHCR Jumat, mengecam laporan-laporan bahwa sejumlah penerbangan yang membawa para warga Suriah teah diperintahkan pulang dari bandara-bandara Mesir.

"Para warga Suriah dipulangkan ke tempat asal dari mana mereka diberangkatkan, termasuk Damaskus dan Latakia di Suriah," kata badan PBB itu, dan menambahkan bahwa pihaknya secara resmi menyatakan cemas atas peraturan baru visa itu kepada piha berwenang sementara di Kairo. (Antara/AFP) 

Pewarta:

Editor : I Gede Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013