Denpasar (Antara Bali) - Petani di Kintamani, Kabupaten Bangli, diminta mempertahankan kualitas agar harganya tetap bertahan pada kisaran Rp33.000 per kilogram pada saat harga kopi dari daerah lain di pasaran tinggal Rp27.000 per kilogram.

"Jangan sampai karena kualitas harga kopi Kintamani jatuh," kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bali I Dewa Made Buana Duwuran di Denpasar, Jumat.

Pihaknya akan tetap melakukan pembinaan kepada petani kopi agar tetap mempertahankan mutu hasil produksi sehingga tetap menerima harga tertinggi, walau terjadi fluktuasi harga di pasaran internasional.

Dewa Made Buana Duwuran menggambarkan bahwa petani kopi di Brasilia misalnya panen raya dan harga mata dagangan itu dapat dipastikan melorot dan berpengaruh terhadap kondisi di dalam negeri, tetapi harga kopi Kintamani tetap yang tertinggi.

Harga kopi di pasaran dalam negeri pernah mencapai Rp38.000 per kilogram atau melorot menjadi Rp34.000, bahkan saat pemerintah menaikkan harga BBM harga hasil perkebunan itu turun menjadi Rp27.000.

Tetapi harga kopi hasil panen petani di Kintamani dengan kualitas yang baik, petani tetap menerima harga tertinggi yakni sekitar Rp33.000. (LHS)

Pewarta: Oleh IK Sutika

Editor : Ni Luh Rhismawati


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013