Pekanbaru (Antara Bali) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Riau mengatakan, provinsi tersebut hanya mampu menangani tamu untuk kelas Pekan Olahraga Nasinal (PON) dan belum  teruji untuk pelayanan kegiatan kelas dunia seperti negara-negara muslim Islamic Solidarity Games (ISG).

"Dari pengalaman yang ada, setiap yang dilakukan hotel dan restoran di Riau tergantung dari penilaian konsumen. Sehingga kami tidak bisa melakukan apa-apa karena Riau dinilai baru sekelas PON," kata Caretaker Ketua PHRI Riau Ondhi Sukmara, di Pekanbaru, Rabu.

Dia mengatakan hal itu terkait dengan pemindahan ISG yang semula diadakan di Kota Pekanbaru, Riau, namun diubah menjadi di Kota Palembang, Sumatera Selatan pada 22 September - 1 Oktober setelah Jakarta belum siap sepenuhnya.

Ia menambahkan, pelayanan yang disiapkan hotel dan restoran di Riau adalah konsumen nasional yang menilainya, sedangkan konsumen internasional, tergantung dari penilaian masyarakat internasional.

Meski kalangan industri perhotelan di Riau telah mempersiapkan pertemuan, insentif, konvensi, pameran (MICE), namun dengan tidak jadinya digelar di Kota Pekanbaru akan berdampak negatif pada sektor jasa.

Sebelumnya hotel-hotel yang ada di Kota Pekanbaru telah mempersiapkan jumlah kamar yang bakal digunakan untuk melayani tamu-tamu ISG termasuk dengan restoran.

"Pencapaian MICE untuk tahun ini di Riau sudah pasti turun drastis, dibandingkan dengan pencapaian tahun 2012. Tapi kami tidak bisa berbuat apa-apa karena pemindahan ISG sudah keinginan dari pemerintah pusat," ucapnya. (LHS)

Pewarta: Oleh Muhammad Said

Editor : Ni Luh Rhismawati


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013