Denpasar (Antara Bali) - Hasil pantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali ditemukan sebanyak 15,58 persen petani Bali selesai panen raya langsung menjualnya dalam bentuk gabah kering panen (GKP) kualitas rendah, dengan kadar air lebih dari 25 persen.
"Hasil pemantauan yang dilakukan ke delapan kabupaten dan satu kota di Bali selama bulan Juni 2013 menunjukkan petani produsen gabah di Bali umumnya menjual gabah dalam bentuk kering panen," kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bali Gede Suarsa di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan pada bulan-bulan sebelumnya tidak ditemukan petani menjual gabah dalam bentuk GKP kualitas rendah, meskipun saat itu hujan sering mengguyur daerah ini.
Namun sekarang petani menjual gabah dengan kadar air yang masih tinggi lebih banyak akibat faktor tidak sempat menjemur gabah terlebih dulu sebelum dijual, katanya.
Padahal iklim yakni sinar matahari yang terik sangat mendukung, namun kenyataannya cukup tinggi persentase petani menjual gabah kualitas rendah. (IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013