Lampung Timur (Antara Bali) - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan merayakan setahun kelahiran badak sumatera bernama Andatu yang lahir di penangkaran Taman Nasional Way Kambas, Kabupaten Lampung Timur, Lampung.
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan di Way Kambas, Minggu, mengatakan bahwa kelahiran Andatu merupakan sebuah keberhasilan karena tidak mudah melakukan konservasi seperti ini yang sudah berhasil tahun lalu.
"Ini merupakan sesuatu hal yang sangat luar biasa," katanya.
Menurut dia, proses pengembangbiakan induk dan pejantannya, yakni Andalas dan Ratu membutuhkan proses yang relatif cukup sulit mengingat keduanya untuk beradaptasi saja perlu dibantu dengan para ahli hingga bisa terlahir Andatu. Apalagi, Andalas didatangkan dari Amerika Serikat.
Ia menyampaikan terima kasih kepada sejumlah pihak yang terlibat dalam keberhasilan tersebut seperti para pawang yang merawat Andatu dan yayasan badak yang ikut membantu selama ini.
"Tanpa dukungan semua pihak yang luar biasa ini tidak akan terjadi," ujar dia.
Zulkifli mengatakan bahwa pihaknya juga akan melakukan konservasi serupa di Ujung Kulon karena populasi hanya tinggal 40-an ekor dan di Sumatera hanya sekitar 200 ekor. Karena jika tidak melakukannya, populasi satwa dilindungi tersebut akan punah.
Menteri Kehutanan merayakan setahun kelahiran Andatu di penangkaran dengan memberikan tumpeng yang tersusun dari buah-buahan kepada Andatu yang didampingi induknya, Ratu, sedangkan sang pejantan Andalas telah dilepas ke penangkaran yang lebih luas. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan di Way Kambas, Minggu, mengatakan bahwa kelahiran Andatu merupakan sebuah keberhasilan karena tidak mudah melakukan konservasi seperti ini yang sudah berhasil tahun lalu.
"Ini merupakan sesuatu hal yang sangat luar biasa," katanya.
Menurut dia, proses pengembangbiakan induk dan pejantannya, yakni Andalas dan Ratu membutuhkan proses yang relatif cukup sulit mengingat keduanya untuk beradaptasi saja perlu dibantu dengan para ahli hingga bisa terlahir Andatu. Apalagi, Andalas didatangkan dari Amerika Serikat.
Ia menyampaikan terima kasih kepada sejumlah pihak yang terlibat dalam keberhasilan tersebut seperti para pawang yang merawat Andatu dan yayasan badak yang ikut membantu selama ini.
"Tanpa dukungan semua pihak yang luar biasa ini tidak akan terjadi," ujar dia.
Zulkifli mengatakan bahwa pihaknya juga akan melakukan konservasi serupa di Ujung Kulon karena populasi hanya tinggal 40-an ekor dan di Sumatera hanya sekitar 200 ekor. Karena jika tidak melakukannya, populasi satwa dilindungi tersebut akan punah.
Menteri Kehutanan merayakan setahun kelahiran Andatu di penangkaran dengan memberikan tumpeng yang tersusun dari buah-buahan kepada Andatu yang didampingi induknya, Ratu, sedangkan sang pejantan Andalas telah dilepas ke penangkaran yang lebih luas. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013