Singaraja (Antara Bali) - Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra mengantisipasi eksodus pekerja seks komersial (PSK) dari Pulau Jawa ke daerah bagian utara Provinsi Bali itu menjelang bulan puasa.
"Kami minta masyarakat Kabupaten Buleleng turun mengantisipasinya dengan mengidentifikasi setiap duktang (penduduk pendatang)," katanya di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Sabtu.
Wabup yang berprofesi sebagai dokter ahli kandungan itu mencium gejala eksodus PSK karena pada saat bulan puasa sejumlah lokalisasi di Pulau Jawa ditutup atau jam operasionalnya dikurangi.
Kabupaten Buleleng menjadi tujuan eksodus para PSK dari Jawa karena keindahan alamnya dan ramai dikunjungi wisatawan mancanegara dan domestik.
Bahkan beberapa PSK yang sebagian besar berasal dari Jawa Timur itu sudah mulai menyebar di beberapa lokasi di Kabupaten Buleleng, sepetti kawasan Goris, pinggir Pantai Pengulon, Celukan Bawang, Bungkulan, dan Bukti. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Kami minta masyarakat Kabupaten Buleleng turun mengantisipasinya dengan mengidentifikasi setiap duktang (penduduk pendatang)," katanya di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Sabtu.
Wabup yang berprofesi sebagai dokter ahli kandungan itu mencium gejala eksodus PSK karena pada saat bulan puasa sejumlah lokalisasi di Pulau Jawa ditutup atau jam operasionalnya dikurangi.
Kabupaten Buleleng menjadi tujuan eksodus para PSK dari Jawa karena keindahan alamnya dan ramai dikunjungi wisatawan mancanegara dan domestik.
Bahkan beberapa PSK yang sebagian besar berasal dari Jawa Timur itu sudah mulai menyebar di beberapa lokasi di Kabupaten Buleleng, sepetti kawasan Goris, pinggir Pantai Pengulon, Celukan Bawang, Bungkulan, dan Bukti. (M038)
Editor : M. Irfan Ilmie
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013