Denpasar (Antara Bali) - Subsektor hortikultura dalam pembentukan nilai tukar petani (NTP) di Bali kontribusinya naik sebesar 2,33 persen pada bulan Mei 2013 dari 152,36 persen menjadi 155,91 persen.

"Kenaikan itu berkat membaiknya indeks yang diterima petani sebesar 2,24 persen, sementara indeks yang dibayar petani menurun sebesar 0,09 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, I Gede Suarsa di Denpasar, Jumat.

Ia mengatakan, kenaikan indeks yang diterima petani berkat membaiknya indeks harga kelompok buah-buahan sebesar 2,66 persen, namun indeks harga kelompok sayur mayur turun 1,87 persen.

Komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain rambutan sebesar 15,38 persen, pepaya 5,41 persen dan salak 4,92 persen.

Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga meliputi bawang merah -9,05 persen, cabe rawit -5,23 persen, pisang -5,31 persen dan cabe merah -2,87 persen.

Penurunan indeks yang dibayar petani akibat turunnya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,13 persen.

Gede Suarsa menambahkan, subsektor tanaman perkebunan rakyat dalam memberikan kontribusi terhadap pembentukan NTP Bali naik 1,03 persen yakni dari 110,26 persen pada April 2013 menjadi 111.40 persen pada Mei 2013. (WRA)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gede Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013