Denpasar (Antara Bali) - Bank Indonesia (BI) Wilayah III Denpasar, Bali, mengungkapkan temuan uang kertas palsu di wilayah kerja daerah itu selama triwulan I 2013 sebanyak 924 lembar atau turun dibanding triwulan IV 2012 sebanyak 928 lembar.

"Persentase terbesar dari uang palsu itu  adalah uang pecahan  Rp100.000 (90,69 persen) dan Rp50.000 (7,90 persen)," kata Kepala Perwakilan BI Denpasar Dwi Pranoto dalam laporannya yang diterima Antara di Denpasar, Rabu.

Temuan uang palsu di BI Perwakilan Denpasar yang wilayah kerjanya meliputi Bali dan Nusa Tenggara terakhir ini memang berkurang, namun jika dibandingkan secara tahun ke tahun ada peningkatan hingga 22,71 persen dari periode yang sama tahun 2012.

Dwi Pranoto  menyebutkan jumlah temuan uang palsu khususnya pada pecahan Rp100.000, sedikit meningkat dibanding triwulan IV 2012, tetapi lembaran yang lebih kecil relatif jarang ditemukan di daerah ini.

Untuk meminimalkan peredaran uang palsu di Bali, Kantor  Perwakilan BI Wilayah III terus melakukan sosialisasi mengenai ciri-ciri keaslian uang rupiah kepada masyarakat, termasuk kepada para kasir. (IGT)

Pewarta: Oleh IK Sutika

Editor : I Gusti Ketut Agung Wijaya


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013