Nusa Dua (Antara Bali) - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyatakan bahwa negara-negara yang tergabung dalam Forum Kerja Sama Negara-Negara Asia Timur-Amerika Latin (FEALAC) berperan penting sebagai pemain terkemuka dalam tataran ekonomi global.
"Peranan FEALAC di dunia jauh melampaui Amerika Serikat dan Uni Eropa dan oleh banyak ukuran, FEALAC menjadi kelompok yang besar," katanya saat membuka pertemuan Menteri Luar Negeri ke-6 FEALAC di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Kamis.
Marty menjelaskan bahwa beberapa indikator yang menjadikan dua kawasan tersebut sebagai salah satu pemain ekonomi dunia di antaranya ekonomi negara-negara FEALAC mewakili 33 persen produk domestik bruto (GDP) dunia.
Selain itu, 30 persen dari perdagangan dunia dikontribusikan oleh negara-negara di kawasan Asia Timur dan Amerika Latin.
"Sekitar 24 persen investasi luar negeri langsung ada di kawasan ini (FEALAC). Delapan dari 20 negara dengan ekonomi terbesar juga ada di FEALAC," ujar Marty.
Perdagangan di kawasan FEALAC pada periode tahun 2000-2011 naik hampir delapan kali lipat dengan GDP yang juga naik dua kali lipat yakni sekitar 10 triliun dolar Amerika Serikat menjadi hampir 22 triliun dolar Amerika Serikat. (DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Peranan FEALAC di dunia jauh melampaui Amerika Serikat dan Uni Eropa dan oleh banyak ukuran, FEALAC menjadi kelompok yang besar," katanya saat membuka pertemuan Menteri Luar Negeri ke-6 FEALAC di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Kamis.
Marty menjelaskan bahwa beberapa indikator yang menjadikan dua kawasan tersebut sebagai salah satu pemain ekonomi dunia di antaranya ekonomi negara-negara FEALAC mewakili 33 persen produk domestik bruto (GDP) dunia.
Selain itu, 30 persen dari perdagangan dunia dikontribusikan oleh negara-negara di kawasan Asia Timur dan Amerika Latin.
"Sekitar 24 persen investasi luar negeri langsung ada di kawasan ini (FEALAC). Delapan dari 20 negara dengan ekonomi terbesar juga ada di FEALAC," ujar Marty.
Perdagangan di kawasan FEALAC pada periode tahun 2000-2011 naik hampir delapan kali lipat dengan GDP yang juga naik dua kali lipat yakni sekitar 10 triliun dolar Amerika Serikat menjadi hampir 22 triliun dolar Amerika Serikat. (DWA)
Editor : Dewa Sudiarta Wiguna
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013