Borobudur, Jateng (Antara Bali) - Para seniman di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, akan menggelar kampanye penyelamatan satwa saat pembukaan pameran seni rupa bertajuk "Dharma" untuk memeriahkan "Borobudur International Festival 2013".

"Kampanye itu wujud keprihatinan seniman terhadap lingkungan Candi Borobudur supaya tidak terjadi lagi perburuan terhadap burung-burung yang hidup bebas di kawasan Borobudur," kata Ketua Panitia Pameran Seni Rupa "Dharma" Umar Chusaeni di Borobudur, Senin.

Pameran seni rupa berupa lukisan dan patung, serta pertunjukkan kesenian tradisional serta musik berlangsung di tiga lokasi, yakni di Taman Lumbini, kompleks Taman Wisata Candi Borobudur pada 13-17 Juni 2013, Limanjawi Art House Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur dan Tuksongo Visual Arts House Desa Tuksongo, Kecamatan Borobudur, masing-masing pada 13-26 Juni 2013.

Ia menjelaskan pembukaan pameran akan ditandai dengan kirab puluhan seniman, antara lain dengan pakain tarian "Topeng Saujana", "Jingkrak Sundang", dan "Kukilo Gunung", mulai dari Pondok Tingal menuju Limanjawi Art House, sekitar 500 meter timur Candi Borobudur pada Jumat (14/6).

"Mereka akan membawa kurungan cukup besar, berisi sekitar 100 ekor burung berbagai jenis seperti kutilang, 'derkuku', perkutut, dan 'dengkek', untuk kemudian dilepas saat pembukaan pameran di Limanjawi. Ini simbol pentingnya penyelamatan satwa di kawasan Candi Borobudur," kata Umar yang juga Koordinator Komunitas Seniman Borobudur Indonesia (KSBI) itu. (*/ADT)

Pewarta: Oleh M. Hari Atmoko

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013