Bantul (Antara Bali) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dinilai belum bisa mengoptimalkan pengembangan sejumlah kawasan gua di daerah itu sebagai objek wisata agar menarik dikunjungi wisatawan.

"Sebenarnya ada objek wisata yang potensial dikembangkan seperti Gua Gajah dan Gua Jepang, serta air terjun, namun belum dikembangkan," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bantul Bambang Legowo, Rabu.

Menurut dia, belum optimal mengembangkan sejumlah objek wisata tersebut karena pihaknya terkendala infrastruktur seperti sarana dan akses jalan yang belum memadai. Selain itu, kunjungan wisatawan juga dinilai belum banyak.

"Seperti untuk menuju kawasan air terjun di Pajangan tersebut, jalan masih agak sulit dilalui kendaraan roda empat, sehingga pengunjung yang datang hanya wisatawan peminat khusus," katanya.

Ia mengatakan, selama ini pengelolaan kawasan wisata masih difokuskan pada sejumlah objek wisata yang memberlakukan retribusi, yakni enam objek wisata pantai, dan dua gua. Gua tersebut yaitu Selarong di Pajangan, dan Gua Cerme di Imogiri.

"Sedangkan objek wisata lain, termasuk desa wisata, pengelolaannya kami serahkan kepada masyarakat setempat," katanya.

Pihaknya mendorong warga untuk bisa mengelola kawasan itu. "Kami terus melakukan pendekatan kepada warga," katanya. (LHS)

Pewarta: Oleh Heri Sidik

Editor : Ni Luh Rhismawati


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013