Denpasar (Antara Bali) - Empat dari 14 jenis industri mikro dan kecil (IMK) di Bali mencatat pertumbuhan positif sebesar 6,44 persen selama triwulan I-2013, sehingga mampu memberikan andil terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Ke empat jenis IMK yang berada pada urutan teratas itu meliputi industri kayu, barang dari kayu, barang anyaman dan rotan, kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Gede Suarsa di Denpasar, Senin. Untuk posisi ke dua ditempati hasil industri barang galian bukan logam (kode KBLI 23) sebesar 4,25 persen dan urutan ke tiga jenis industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki (kode KBLI 15) sebesar 3,99 persen. Jenis industri makanan (kode KBLI 10) berada pada urutan ke empat dengan pertumbuhan sebesar 1,01 persen. Gede Suarsa menambahkan, sepuluh jenis IMK yang mengalami pertumbuhan negatif antara lain jasa reparasi, pemasangan mesin dan peralatan (kode KBLI 33) minus 6,37 persen dan industri barang logam bukan mesin dan peralatan (kode KBLI 25) minus 5,59 persen. Industri percetakan dan reproduksi media rekaman (kode KBLI 18) minus 4,68 persen, industri kertas dan barang dari kertas (kode KBLI 17 minus 4,37 persen, industri tekstik (kode KBLI 21) minus 3,33 persen. (*/DWA)

Pewarta: Oleh IK Sutika

Editor : Dewa Sudiarta Wiguna


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013