Jakarta (Antara Bali) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) terpaksa menguburkan niatnya untuk melakukan ekspansi bisnis ke Arab Saudi, setelah gagal memperebutkan lisensi Mobile Virtual Network Operator (MVNO) di negara tersebut.
Situs resmi Komisi Komunikasi dan Informasi Teknologi (The Communications and Information Technology Commission/CITC) Arab Saudi, seperti dikutip Antara di Jakarta, Minggu dinihari mengumumkan bahwa nama Telkom tidak masuk dalam "short list" operator telekomunikasi yang maju memperebutkan tiga lisensi MNVO.
MVNO adalah penyelenggaraan layanan jasa telekomunikasi bergerak dalam bentuk suara dan data, dimana penyelenggara tersebut tidak memiliki izin atas spektrum frekuensi atau lisensi jaringan akses, tetapi dapat menyewa atau memakai spektrum frekuensi milik Mobile Network Operator (MNO) melalui suatu perjanjian bisnis.
Tender lisensi MVNO tersebut sejalan ketentuan bahwa operator eksisting di negera itu diharuskan melakukan bekerjasama dengan satu MVNO guna menyelenggarakan layanan seluler atau data.
Adapun harga satu lisensi MVNO ditetapkan sebesar 1,33 juta dolar AS, atau sekitar Rp13,039 miliar.
Sebelumnya, Telkom menyatakan tertarik membidik Arab Saudi untuk mengembangkan layanan MVNO karena di negara itu terdapat sekitar satu juta orang warga negara Indonesia. (*/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
Situs resmi Komisi Komunikasi dan Informasi Teknologi (The Communications and Information Technology Commission/CITC) Arab Saudi, seperti dikutip Antara di Jakarta, Minggu dinihari mengumumkan bahwa nama Telkom tidak masuk dalam "short list" operator telekomunikasi yang maju memperebutkan tiga lisensi MNVO.
MVNO adalah penyelenggaraan layanan jasa telekomunikasi bergerak dalam bentuk suara dan data, dimana penyelenggara tersebut tidak memiliki izin atas spektrum frekuensi atau lisensi jaringan akses, tetapi dapat menyewa atau memakai spektrum frekuensi milik Mobile Network Operator (MNO) melalui suatu perjanjian bisnis.
Tender lisensi MVNO tersebut sejalan ketentuan bahwa operator eksisting di negera itu diharuskan melakukan bekerjasama dengan satu MVNO guna menyelenggarakan layanan seluler atau data.
Adapun harga satu lisensi MVNO ditetapkan sebesar 1,33 juta dolar AS, atau sekitar Rp13,039 miliar.
Sebelumnya, Telkom menyatakan tertarik membidik Arab Saudi untuk mengembangkan layanan MVNO karena di negara itu terdapat sekitar satu juta orang warga negara Indonesia. (*/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013