Denpasar (Antara Bali) - Aktivitas para nelayan di pesisir pantai Kabupaten Badung, Bali cenderung mengarah pada usaha yang mendukung pengembangan sektor pariwisata yang berkembang pesat di daerah itu.
"Badung sebagai pusat pengembangan pariwisata di Bali memberikan dampak positif terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk para nelayan," kata Ketua Badan Pengawas Koperasi Segaraning Harum I Made Mentra di Mangupura, Jumat.
Koperasi yang berlokasi di kawasan Tanjung Benoa, Nusa Dua itu sebagian besar anggotanya adalah nelayan. Namun kenyataan para nelayan itu tidak hanya sekedar menangkap ikan, juga sebagai pemandu pariwisata di kawasan itu.
"Dengan menggunakan sarana jukung, nelayan tetap melaut, bukan untuk menangkap ikan, tetapi mengantar para wisatawan mancanegara yang ingin menikmati keindahan panorama alam bawah laut," ujar Made Mentra.
Ia mengatakan, sebagian nelayan lainnya tetap menangkap ikan, namun hasil tangkapannya terus menurun akibat faktor cuaca dan habitat ikan yang berpindah-pindah ke laut dalam.
Oleh karena itu, untuk mempertahankan status nelayan, Made Mentra bersama rekan-rekannya mencari peluang untuk tetap hidup dan mempertahankan statusnya sebagai nelayan, meskipun terhimpit akibat perkembangan pariwisata. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Badung sebagai pusat pengembangan pariwisata di Bali memberikan dampak positif terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk para nelayan," kata Ketua Badan Pengawas Koperasi Segaraning Harum I Made Mentra di Mangupura, Jumat.
Koperasi yang berlokasi di kawasan Tanjung Benoa, Nusa Dua itu sebagian besar anggotanya adalah nelayan. Namun kenyataan para nelayan itu tidak hanya sekedar menangkap ikan, juga sebagai pemandu pariwisata di kawasan itu.
"Dengan menggunakan sarana jukung, nelayan tetap melaut, bukan untuk menangkap ikan, tetapi mengantar para wisatawan mancanegara yang ingin menikmati keindahan panorama alam bawah laut," ujar Made Mentra.
Ia mengatakan, sebagian nelayan lainnya tetap menangkap ikan, namun hasil tangkapannya terus menurun akibat faktor cuaca dan habitat ikan yang berpindah-pindah ke laut dalam.
Oleh karena itu, untuk mempertahankan status nelayan, Made Mentra bersama rekan-rekannya mencari peluang untuk tetap hidup dan mempertahankan statusnya sebagai nelayan, meskipun terhimpit akibat perkembangan pariwisata. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013