Temanggung (Antara Bali) - Tim Balai Arkeologi Yogyakarta kembali melakukan ekskavasi di Situs Liyangan di Desa Purbosari, Kabupaten Temanggung untuk mengetahui pola permukiman masa Mataram Kuno.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Temanggung Didik Nuryanto, di Temanggung, Rabu mengatakan Balai Arkeologi mulai melakukan ekskavasi pada 21 Mei hingga 1 Juni 2013 di situs Liyangan di Desa Purbosari, Kecamatan Ngadirejo. Sebelumnya, Balai Arkeologi melakukan ekskavasi pada Desember 2012.

Didik mengatakan pada ekskavasi keempat ini diprioritaskan pada penelitian komponen-komponen permukiman dan ruang-ruang, hubungan fungsional antarkomponen maupun ruang dan gambaran keragaman temuan artefaktual di situs Liyangan. "Jadi yang diteliti pada pola ruang Situs Liyangan," katanya.

Ia mengatakan, bentuk permukiman situs liyangan dalam kerangka hierarkis kekuasaan adalah salah satu aspek yang belum terungkap. Secara teori, pada masa Mataram Kuno terdapat tiga tingkatan permukiman secara hierarkis, yaitu rajya, watak, dan wanua.

Ia menyebutkan, rajya sebagai pusat kekuasaan atau berada pada tingkatan tertinggi, watak dipimpin seorang rakyan dan mempunyai wilayah yang luas serta otonom meskipun biasanya memiliki hubungan kekerabatan dengan raja.

Wanua atau desa bersifat egaliter dengan kekuasaan dipegang sebuah dewan pemuka desa yang disebut rama. "Situs Liyangan ini ada pada hierarkis yang mana kini masih diteliti. Masih memerlukan banyak data," katanya. (LHS)

Pewarta: Oleh: Heru Suyitno

Editor : Ni Luh Rhismawati


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013