Bandung (Antara Bali) - Enam orang warga di sekitar Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, berjalan kaki dari Sumedang menuju Jakarta untuk menyampaikan aspirasinya terkait berbagai persoalan karena pembangunan waduk tersebut kepada Presiden.
Keenam warga itu adalah Suharyana, Yayan Taryana, Maulana, Danuri, Komarudin dan Aden Tarsiman.
"Saya dan lima kawan saya lainnya ingin bertemu Pak Presiden SBY. Kalau tidak ketemu di Jakarta, kita akan tunggu sampai Presiden menemui kita dan mendengar aspirasi kami," kata Aden Tarsiman di depan Gedung Sate Bandung, Rabu.
Dikatakan Aden, hingga saat ini ada sekitar 32 desa di enam kecamatan yang terkena dampak pembangunan Waduk Jatigede itu.
Ia mengatakan, lebih dari 8.000 kepala keluarga di sana harus direlokasi karena tanah mereka dibeli oleh pemerintah secara bertahap sejak tahun 1982.
"Namun penyelesaian pembayaran tak kunjung usai hingga kini. Hampir semua lahan di sana bermasalah, ganti rugi juga banyak yang belum selesai," ujar Aden.
Ia menuturkan, ide tentang aksi jalan kaki yang dilakukannya bersama lima kawannya itu tercetus begitu saja untuk menarik dukungan publik dan perhatian orang nomor satu di negeri ini agar permasalahan di Jatigede segera dituntaskan.
Dirinya mengaku, tidak ada target kapan mereka akan tiba di Jakarta untuk bisa bertemu dengan Presiden SBY. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
Keenam warga itu adalah Suharyana, Yayan Taryana, Maulana, Danuri, Komarudin dan Aden Tarsiman.
"Saya dan lima kawan saya lainnya ingin bertemu Pak Presiden SBY. Kalau tidak ketemu di Jakarta, kita akan tunggu sampai Presiden menemui kita dan mendengar aspirasi kami," kata Aden Tarsiman di depan Gedung Sate Bandung, Rabu.
Dikatakan Aden, hingga saat ini ada sekitar 32 desa di enam kecamatan yang terkena dampak pembangunan Waduk Jatigede itu.
Ia mengatakan, lebih dari 8.000 kepala keluarga di sana harus direlokasi karena tanah mereka dibeli oleh pemerintah secara bertahap sejak tahun 1982.
"Namun penyelesaian pembayaran tak kunjung usai hingga kini. Hampir semua lahan di sana bermasalah, ganti rugi juga banyak yang belum selesai," ujar Aden.
Ia menuturkan, ide tentang aksi jalan kaki yang dilakukannya bersama lima kawannya itu tercetus begitu saja untuk menarik dukungan publik dan perhatian orang nomor satu di negeri ini agar permasalahan di Jatigede segera dituntaskan.
Dirinya mengaku, tidak ada target kapan mereka akan tiba di Jakarta untuk bisa bertemu dengan Presiden SBY. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013