Sejumlah desa bersama dengan warga Kabupaten Jembrana, Bali membuka dapur umum bagi korban banjir di wilayahnya.
"Kami sediakan 75 porsi makanan sesuai jumlah warga yang menjadi korban banjir di sini," kata Sukirman, salah seorang warga Banjar Tengah, Desa Tegalbadeng Barat, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, Rabu.
Dia mengatakan dapur umum ini inisiatif dari jamaah Mushola Miftahusholla yang mendapat dukungan dari desa setempat.
Jamaah, kata dia, membawa berbagai bahan makanan beserta lauknya, sementara kepala desa setempat menyumbang beras.
"Ibu-ibu juga kami minta menyumbang tenaga untuk memasak. Untuk sementara ini kami sediakan makan dua kali yaitu siang dan malam," katanya.
Selain sebagai dapur umum, Mushola Miftahusholla juga difungsikan sebagai tempat pengungsian bagi warga yang rumahnya terendam banjir.
Menurut dia, di sekitar mushola tersebut ada 16 kepala keluarga yang rumahnya terendam banjir, dengan jumlah jiwa mencapai 75 orang.
"Saat banjir besar datang, kami imbau warga segera menyelamatkan diri menuju mushola," katanya.
Selain di Desa Tegalbadeng Barat, dapur umum juga dibuka pemerintah Desa Pengambengan yang wilayahnya terdampak banjir cukup parah.
Kepala Desa atau Perbekel Pengambengan Kamaruzzaman mengatakan, pihaknya mengeluarkan dana dari APBDes untuk biaya dapur umum tersebut.
"Kami tidak hitung berapa porsi memasak. Yang jelas sesuai kemampuan warga yang bergotong-royong memasak, karena cukup banyak warga kami yang rumahnya terendam banjir," katanya.
Karena jumlah korban yang banyak itu, pihaknya tidak bisa mengantar satu persatu ke rumah warga korban banjir, sehingga mereka dipersilahkan datang ke desa.
"Kalau mengantar ke rumah warga korban banjir kami kekurangan tenaga. Warga kami persilahkan mengambil ke kantor desa," katanya.
Sebelumnya Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana I Putu Agus Artana Putra juga mengatakan pihaknya akan membuka dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makanan pokok warga korban banjir.
Akibat hujan lebat yang turun sejak Selasa (9/9) sejumlah wilayah Kabupaten Jembrana dilanda banjir besar.
Hingga berita ini ditulis, meskipun hujan sudah reda, namun cuaca masih mendung.
Baca juga: PLN percepat pemulihan listrik Bali di tengah cuaca ekstrem dan banjir
Baca juga: Pemkab Jembrana pertimbangkan status darurat banjir
Baca juga: Pemkot Denpasar belum keluarkan status bencana karena fokus evakuasi
Baca juga: Gubernur Bali turun langsung ke titik banjir dan minta didata kerugian
Baca juga: Kapolsek: Empat orang hilang hanyut terbawa banjir di Denpasar
Baca juga: BBMKG: Pulau Bali alami curah hujan lebat hingga ekstrem
Baca juga: Basarnas berupaya akses lokasi banjir guna evakuasi warga Denpasar
Baca juga: Banjir di Kabupaten Jembrana telan korban dua orang meninggal dunia
Baca juga: Prajurit Kodam Udayana evakuasi warga terdampak banjir di Kota Denpasar
Baca juga: BBMKG ungkap gelombang ekuatorial Rossby picu cuaca buruk di Bali
Baca juga: Kepala Desa: Satu warga hilang terseret banjir di Kabupaten Jembrana
Editor : Widodo Suyamto Jusuf
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2025