Inisiatif ini akan memungkinkan lebih satu miliar anak mendapatkan vaksinasi
Program pemberantasan polio global akan dilaksanakan secara serentak agar dapat memperluas fokus dalam memperbaiki imunisasi anak dan dapat menjaga kemajuan yang sudah di dapat hingga hari ini
Kemunculan berbagai komitmen dari para pemerintah dan filantropis memacu tercapainya target anggaran rencana ini
Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (Antara Bali) - Hari ini, pada Konferensi Vaksin Global, Inisiatif Pemberantasan Polio Global (GPEI) meresmikan rencana komprehensif enam tahun, rencana pertama yang dicetuskan untuk menghapus semua jenis penyakit polio - baik virus polio liar maupun kasus yang berasal dari vaksinasi - secara serentak. Para pemimpin dunia dan filantropis membuktikan komitmen mereka dengan menggalang dana hingga tiga perempat dari total dana selama enam tahun ke depan yang diproyeksikan dapat mencapai US 5,5 miliar dolar. Mereka juga menyerukan kepada para penyumbang tambahan untuk menggalang US 1.5 miliar dolar lainnya demi menyukseskan rencana ini.
Karena kini jumlah anak yang terserang penyakit ini berada pada tingkat yang paling rendah dalam sejarah - hanya 223 kasus pada tahun 2012 dan hanya 19 kasus sejauh ini pada tahun ini - rencana ini muncul pada momentum yang tepat untuk sepenuhnya memberantas penyakit ini. Kebutuhan ini terkait dengan berbagai kemajuan pada tahun 2012 dan peluang untuk menghentikan penyebaran virus polio ke berbagai negara bebas polio.
"Setelah sekian lama kita berperang melawan polio, pada akhirnya, dengan tercetusnya inisiatif ini, kita akan memenangkan peperangan ini. Kita memiliki pengetahuan tentang virus polio, berbagai teknologi dan taktik baru, sehingga akses vaksin kini dapat menjangkau komunitas yang sangat rentan terinfeksi. Pengalaman, infrastruktur, dan pengetahuan ekstensif yang didapat dari pemberantasan polio dapat membantu kita menjangkau semua anak dan masyarakat dengan layanan kesehatan pokok," kata Direktur Jenderal WHO, Margaret Chan.
Sebuah rencana baru untuk memberantas polio, memperkuat sistem imunisasi, dan pencanangan transisi
Rencana Strategis Pemberantasan Polio 2013-2018 dirumuskan oleh GPEI yang berkonsultasi secara ekstensif dengan para pemangku kepentingan. Rencana ini terinspirasi dari kesuksesan India menjadi negara bebas polio pada awal tahun 2012 dan pengetahuan mutakhir mengenai resiko peredaran virus polio yang berasal dari vaksin. Rencana ini pun melengkapi Rencana Aksi Darurat yang telah di implementasikan sejak tahun lalu di negara-negara endemik polio - Afghanistan, Pakistan, dan Nigeria - termasuk berbagai pendekatan untuk memvaksinasi anak-anak pada wilayah-wilayah yang tak aman.
Pada Konferensi, yang diselenggarakan hari ini di Abu Dhabi, para pemimpin dunia menyatakan keyakinan mereka pada kemampuan rencana ini untuk mewujudkan dunia yang bebas polio pada tahun 2018 dan menjanjikan dukungan dalam bentuk politis dan finansial untuk pengimplementasiannya.
"Memberantas polio tidak hanya akan menjadi prestasi bersejarah bagi umat manusia, tapi juga sebuah bagian besar dari perjuangan kita untuk memberi berbagai vaksin penyelamat hidup kepada semua anak yang sulit dijangka," ungkap Direktur Eksekutif UNICEF, Anthony Lake.
Rencana ini dicetuskan untuk menghadapi berbagai tantangan operasional di dalam pemberian vaksin kepada anak-anak, termasuk tantangan dalam penciptaan akses di wilayah padat penduduk, wilayah yang sulit dijangkau, dan wilayah yang tidak aman. Rencana ini meliputi pemanfaatan pengalaman dan sumber daya pemberantasan polio untuk memperkuat sistem imunisasi di negara-negara prioritas tinggi. Rencana ini juga memaparkan proses perencanaan transisi pengetahuan dan sumber daya GPEI, khususnya dalam menjangkau anak-anak dan komunitas yang paling terasing dan rentan, sehingga mereka dapat terus terintegrasi pada layanan-layanan kesehatan publik lainnya. Upaya GPEI dalam memberantas polio diperkirakan dapat mengumpulkan keuntungan hingga US 40-50 miliar dolar pada tahun 2035 dari berkurangnya ongkos perawatan dan peningkatan produktivitas.
Pada awal bulan ini, pada acara Deklarasi Ilmiah Pemberantasan Polio, lebih dari 400 ilmuwan dan pakar keshatan dunia menyatakan dukungannya terhadap prakarsa GPEI tersebut, dan yakin bahwa dunia bebas polio akan terwujud pada tahun 2018.
Para Filantropis berinvestasi dalam pemberantasan polio
Pada sambutan yang diberikan di konferensi tersebut, Bill Gates, ketua umum bersama Bill & Melinda Gates Foundation, menggarisbawahi beberapa manfaat dari pemberantasan polio dan kebutuhan akan fasilitas kesehatan dan upaya pengembangan untuk anak-anak yang tinggal di kawasan yang sulit dijangkau. Dia pun mengajak para donatur untuk ikut ambil bagian dalam mendukung rencana GPEI.
"Rencana ini bukan sekedar sebuah rencana pemberantasan polio, rencana ini merupakan sebuah imunisasi global dengan target memberantas polio sekaligus meningkatkan perjuangan kita di dalam melindungi anak-anak yang paling rentan dengan berbagai vaksin penyelamat hidup," kata Gates. "Untuk menyukseskan rencana ini membutuhkan investasi signifikan dan dibatasi waktu yang akan mewujudkan sebuah dunia bebas polio dan menyediakan segala kebutuhan kesehatan bagi generasi mendatang."
Gates menyatakan bahwa yayasannya akan berkontribusi sepertiga - 1,8 miliar dolar - dari total biaya anggaran implementasi enam tahun GPEI. Dana tersebut akan dialokasikan untuk memfasilitasi GPEI dalam mewujudkan tujuan dari rencana ini. Untuk mendorong donasi dari para donatur lain memenuhi sisa anggaran yang direncanakan, donasi dari Gates untuk implementasi 2016-2018 akan diluncurkan ketka GPEI berhasil meperoleh pendanaan yang dapat menjamin kalau kontribusi yayasan Gates tidak melebihi sepertiga dari total anggaran pada tahun-tahun tersebut.
Sebuah kelompok filantropis, yang mengikuti langkah Gates, mengumumkan dukungan penuh terhadap pengimplementasian dari prakarsa ini. Jumlah donasi dari para filantropis tersebut mencapai US 335 juta dolar untuk anggaran rencana enam tahun. Para donatur mengapresiasikan kemajuan di dalam upaya pemeberantasan polio tahun lalu dan mengungkapkan keinginan mereka untuk dapat turut serta mengubah sejarah dan memberantas polio. Para filantropis tersebut ialah:
Albert L. Ueltschi Foundation
Alwaleed Bin Talal Foundation-Global
Bloomberg Philanthropies
Carlos Slim Foundation
Dalio Foundation
Foundation for a Greater Opportunity yang didirikan oleh Carl C. Icahn
Tahir Foundation
Rencana yang sepenuhnya didukung pendanaan yang kuat dan komitmen politik berkelanjutan akan melindungi pencapaian yang telah terwujud hingga saat ini dan memungkinkan GPEI untuk manjalankan rencana jangka panjang dan pendek
Pada Konferensi tersebut, para pemimpin dari negara-negara endemik polio kembali menegaskan fokus kontinu mereka dalam pemberantasan polio dan menyambut rencana baru yang dapat meningkatkan sistem imunisasi.
Mengapresiasi kemajuan di dalam menjamin upaya pemberantasan polio ini - yang menjangkau anak-anak yang paling rentan - para donatur dari Kanada, Jerman, Norwegia, Inggris, dan Nigeria, menyatakan komitemen baru mereka untuk mendukung pencanangan rencana jangka panjang tersebut. Yang Mulia Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Putera Mahkota Abu Dhabi dan Deputi Panglima Tertingi Angkatan Bersenjata Uni EMirat Arab, mengumumkan donasi terhadap program pemberantasan polio senilai US 120 juta dolar, yang melengkapi kontribusinya pada tahun 2011. Sejumlah donatur lainnya, seperti Bank Pembangunan Islam, Irlandia, dan Jepang ikut mermberi sumbangsih mereka.
Rotary International, donatur utama GPEI, menyatakan komitmen mereka sampai tahun 2018 dalam penggalangan dana dan dukungan terhadap strategi pemberantasan polio ini. "Untuk memberantas polio kini dan selamanya, kita perlu bertindak cepat, sehingga anak-anak kita dapat sepenuhnya terlindungi serta tak ada lagi negara yang terinfeksi kembali," kata Presiden Rotary International, Sakuji Tanaka. "Diperlukan komitmen nyata dari para pemimpin-pemimpin negara endemik polio, dukungan berkesinambungan dari para negara donatur, dan komitmen kuat dari para pemberi vaksin."
GPEI akan bekerja sama dengan para donatur untuk memproses semua janji tesebut menjadi komitmen dan pencairan dana, sehingga program ini akan sepenuhnya terlaksana.
Anggaran rencana enam tahun yang senilai US 5,5 miliar dolar ini akan diserap tahunan secara berkesinambungan. Anggaran rencana ini meliputi ongkos transportasi dan pemberian vaksin di lebih dari 250 juta anak secara berkali-kali tiap tahunnya, pemantauan dan pengawasan di lebih dari 70 negara, dan pemeliharaan dan pengamanan infrasturktur yang dapat bermanfaat bagi program kesehatan dan pengembangan lainnya.
"Hari ini, tinggal beberapa kasus di beberapa lokasi saja yang belum terselesaikan, sehingga sangat penting sekali untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk sepenuhnya memebrantas penyakit mengerikan ini," kata Anne Schuchat, M.D., kepala Pusat Kesehatan Global di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat.
Catatan untuk Editor:
Rencana ini disusun oleh GPEI yang berkonsultasi dengan para otoritas kesehatan nasional, pemrakarsa kesehatan global, pakar sains, donatur, dan para pemangku kepentingan lainnya. Terdapat empat tujuan dalam rencana ini: 1) Deteksi dan penghentian virus polio; 2) Penguatan sistem imunisasi dan Penarikan Vaksin Oral Polio; 3) Karantina dan Pengesahan; dan 4) Perencanaan Pasca Program
Virus polio sirkulatif yang berasal dari vaksin: Pada kasus sangat langka, virus polio lemah yang hidup yang terkandung di dalam vaksin oral polio dapat bertransformasi di dalam usus orang yang sudah di imunisasi. Jika sebuah populasi benar-benar kurang terimunisasi, virus tersebut dapat bersirkulasi di lingkungan masyarakat tersebut, dan hal inilah yang dikenal sebagai Virus polio sirkulatif yang berasal dari vaksin (cVDPV). Antara tahun 2000 hingga 2011 - sebuah periode dimana lebih dari 10 miliar dosis vaksin oral polio disalurkan ke seluruh dunia - wabah cVDPV dilaporkan mencapai 580 kasus polio. Pada periode yang sama, virus polio liar melumpuhkan lebih dari 15.500 anak. Meskipun penyebaran virus polio liar menurun, jumlah penyebaran di masyarakat yang kurang terimunisasi meningkat. Oleh karena itu, rencana baru ini menggunakan pengetahuan mutakhir dan taktik baru untuk meningkatkan imunitas, seperti pengenalan vaksin polio tidak aktif dan penghapusan penggunaan vaksin oral polio yang menimbulkan peningkatan cVDPV. Jika sebuah populasi terimunisasi sepenuhnya terhadap polio, maka populasi tersebut akan sepenuhnya terlindungi dari, baik virus polio liar maupun yang berasal dari vaksin.
Sumber Tambahan:
Perincian komitmen bagi anggaran GPEI 2013-2018: http://www.polioeradication.org/Financing.aspx
Ringkasan Eksekutif Rencana Pemberantasan Polio dan Strategi Babak Akhir: http://www.polioeradication.org/Portals/0/Document/Resources/StrategyWork/PEESP_ES_EN_A4.pdf
Sumber Daya Media Konferensi Vaksin Global: www.globalvaccinesummit.org
Tentang GPEI
Inisiatif Pemberantasan Polio Global (GPEI), yang didirikan pada tahun 1988, dipelopori par apemerintah nasional, WHO, Rotary International, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), dan UNICEF, serta didukung oleh mitra-mitra utama, seperti Bill & Melinda Gates Foundation.
Sejak peluncurannya, kasus polio telah berkurang hingga 99 persen. Pada tahun 1988, lebih dari 350.000 anak lumpuh tiap tahunnya di lebih dari 125 negara endemik. Kini, hanya tinggal tersisa tiga negara endemik: Nigeria, Pakistan, dan Afghanistan. Tahun lalu, jumlah kasus virus polio liar turun dari 650 kasus di tahun 2011 menjadi 223, penurunan terbesar dalam satu dekade ini. Pada tanggal 17 April, 19 kasus tercatat, penurunan sebesar 60% dibandingkan saat yang sama pada tahun lalu. (Antara/PRNewsWire/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
Program pemberantasan polio global akan dilaksanakan secara serentak agar dapat memperluas fokus dalam memperbaiki imunisasi anak dan dapat menjaga kemajuan yang sudah di dapat hingga hari ini
Kemunculan berbagai komitmen dari para pemerintah dan filantropis memacu tercapainya target anggaran rencana ini
Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (Antara Bali) - Hari ini, pada Konferensi Vaksin Global, Inisiatif Pemberantasan Polio Global (GPEI) meresmikan rencana komprehensif enam tahun, rencana pertama yang dicetuskan untuk menghapus semua jenis penyakit polio - baik virus polio liar maupun kasus yang berasal dari vaksinasi - secara serentak. Para pemimpin dunia dan filantropis membuktikan komitmen mereka dengan menggalang dana hingga tiga perempat dari total dana selama enam tahun ke depan yang diproyeksikan dapat mencapai US 5,5 miliar dolar. Mereka juga menyerukan kepada para penyumbang tambahan untuk menggalang US 1.5 miliar dolar lainnya demi menyukseskan rencana ini.
Karena kini jumlah anak yang terserang penyakit ini berada pada tingkat yang paling rendah dalam sejarah - hanya 223 kasus pada tahun 2012 dan hanya 19 kasus sejauh ini pada tahun ini - rencana ini muncul pada momentum yang tepat untuk sepenuhnya memberantas penyakit ini. Kebutuhan ini terkait dengan berbagai kemajuan pada tahun 2012 dan peluang untuk menghentikan penyebaran virus polio ke berbagai negara bebas polio.
"Setelah sekian lama kita berperang melawan polio, pada akhirnya, dengan tercetusnya inisiatif ini, kita akan memenangkan peperangan ini. Kita memiliki pengetahuan tentang virus polio, berbagai teknologi dan taktik baru, sehingga akses vaksin kini dapat menjangkau komunitas yang sangat rentan terinfeksi. Pengalaman, infrastruktur, dan pengetahuan ekstensif yang didapat dari pemberantasan polio dapat membantu kita menjangkau semua anak dan masyarakat dengan layanan kesehatan pokok," kata Direktur Jenderal WHO, Margaret Chan.
Sebuah rencana baru untuk memberantas polio, memperkuat sistem imunisasi, dan pencanangan transisi
Rencana Strategis Pemberantasan Polio 2013-2018 dirumuskan oleh GPEI yang berkonsultasi secara ekstensif dengan para pemangku kepentingan. Rencana ini terinspirasi dari kesuksesan India menjadi negara bebas polio pada awal tahun 2012 dan pengetahuan mutakhir mengenai resiko peredaran virus polio yang berasal dari vaksin. Rencana ini pun melengkapi Rencana Aksi Darurat yang telah di implementasikan sejak tahun lalu di negara-negara endemik polio - Afghanistan, Pakistan, dan Nigeria - termasuk berbagai pendekatan untuk memvaksinasi anak-anak pada wilayah-wilayah yang tak aman.
Pada Konferensi, yang diselenggarakan hari ini di Abu Dhabi, para pemimpin dunia menyatakan keyakinan mereka pada kemampuan rencana ini untuk mewujudkan dunia yang bebas polio pada tahun 2018 dan menjanjikan dukungan dalam bentuk politis dan finansial untuk pengimplementasiannya.
"Memberantas polio tidak hanya akan menjadi prestasi bersejarah bagi umat manusia, tapi juga sebuah bagian besar dari perjuangan kita untuk memberi berbagai vaksin penyelamat hidup kepada semua anak yang sulit dijangka," ungkap Direktur Eksekutif UNICEF, Anthony Lake.
Rencana ini dicetuskan untuk menghadapi berbagai tantangan operasional di dalam pemberian vaksin kepada anak-anak, termasuk tantangan dalam penciptaan akses di wilayah padat penduduk, wilayah yang sulit dijangkau, dan wilayah yang tidak aman. Rencana ini meliputi pemanfaatan pengalaman dan sumber daya pemberantasan polio untuk memperkuat sistem imunisasi di negara-negara prioritas tinggi. Rencana ini juga memaparkan proses perencanaan transisi pengetahuan dan sumber daya GPEI, khususnya dalam menjangkau anak-anak dan komunitas yang paling terasing dan rentan, sehingga mereka dapat terus terintegrasi pada layanan-layanan kesehatan publik lainnya. Upaya GPEI dalam memberantas polio diperkirakan dapat mengumpulkan keuntungan hingga US 40-50 miliar dolar pada tahun 2035 dari berkurangnya ongkos perawatan dan peningkatan produktivitas.
Pada awal bulan ini, pada acara Deklarasi Ilmiah Pemberantasan Polio, lebih dari 400 ilmuwan dan pakar keshatan dunia menyatakan dukungannya terhadap prakarsa GPEI tersebut, dan yakin bahwa dunia bebas polio akan terwujud pada tahun 2018.
Para Filantropis berinvestasi dalam pemberantasan polio
Pada sambutan yang diberikan di konferensi tersebut, Bill Gates, ketua umum bersama Bill & Melinda Gates Foundation, menggarisbawahi beberapa manfaat dari pemberantasan polio dan kebutuhan akan fasilitas kesehatan dan upaya pengembangan untuk anak-anak yang tinggal di kawasan yang sulit dijangkau. Dia pun mengajak para donatur untuk ikut ambil bagian dalam mendukung rencana GPEI.
"Rencana ini bukan sekedar sebuah rencana pemberantasan polio, rencana ini merupakan sebuah imunisasi global dengan target memberantas polio sekaligus meningkatkan perjuangan kita di dalam melindungi anak-anak yang paling rentan dengan berbagai vaksin penyelamat hidup," kata Gates. "Untuk menyukseskan rencana ini membutuhkan investasi signifikan dan dibatasi waktu yang akan mewujudkan sebuah dunia bebas polio dan menyediakan segala kebutuhan kesehatan bagi generasi mendatang."
Gates menyatakan bahwa yayasannya akan berkontribusi sepertiga - 1,8 miliar dolar - dari total biaya anggaran implementasi enam tahun GPEI. Dana tersebut akan dialokasikan untuk memfasilitasi GPEI dalam mewujudkan tujuan dari rencana ini. Untuk mendorong donasi dari para donatur lain memenuhi sisa anggaran yang direncanakan, donasi dari Gates untuk implementasi 2016-2018 akan diluncurkan ketka GPEI berhasil meperoleh pendanaan yang dapat menjamin kalau kontribusi yayasan Gates tidak melebihi sepertiga dari total anggaran pada tahun-tahun tersebut.
Sebuah kelompok filantropis, yang mengikuti langkah Gates, mengumumkan dukungan penuh terhadap pengimplementasian dari prakarsa ini. Jumlah donasi dari para filantropis tersebut mencapai US 335 juta dolar untuk anggaran rencana enam tahun. Para donatur mengapresiasikan kemajuan di dalam upaya pemeberantasan polio tahun lalu dan mengungkapkan keinginan mereka untuk dapat turut serta mengubah sejarah dan memberantas polio. Para filantropis tersebut ialah:
Albert L. Ueltschi Foundation
Alwaleed Bin Talal Foundation-Global
Bloomberg Philanthropies
Carlos Slim Foundation
Dalio Foundation
Foundation for a Greater Opportunity yang didirikan oleh Carl C. Icahn
Tahir Foundation
Rencana yang sepenuhnya didukung pendanaan yang kuat dan komitmen politik berkelanjutan akan melindungi pencapaian yang telah terwujud hingga saat ini dan memungkinkan GPEI untuk manjalankan rencana jangka panjang dan pendek
Pada Konferensi tersebut, para pemimpin dari negara-negara endemik polio kembali menegaskan fokus kontinu mereka dalam pemberantasan polio dan menyambut rencana baru yang dapat meningkatkan sistem imunisasi.
Mengapresiasi kemajuan di dalam menjamin upaya pemberantasan polio ini - yang menjangkau anak-anak yang paling rentan - para donatur dari Kanada, Jerman, Norwegia, Inggris, dan Nigeria, menyatakan komitemen baru mereka untuk mendukung pencanangan rencana jangka panjang tersebut. Yang Mulia Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Putera Mahkota Abu Dhabi dan Deputi Panglima Tertingi Angkatan Bersenjata Uni EMirat Arab, mengumumkan donasi terhadap program pemberantasan polio senilai US 120 juta dolar, yang melengkapi kontribusinya pada tahun 2011. Sejumlah donatur lainnya, seperti Bank Pembangunan Islam, Irlandia, dan Jepang ikut mermberi sumbangsih mereka.
Rotary International, donatur utama GPEI, menyatakan komitmen mereka sampai tahun 2018 dalam penggalangan dana dan dukungan terhadap strategi pemberantasan polio ini. "Untuk memberantas polio kini dan selamanya, kita perlu bertindak cepat, sehingga anak-anak kita dapat sepenuhnya terlindungi serta tak ada lagi negara yang terinfeksi kembali," kata Presiden Rotary International, Sakuji Tanaka. "Diperlukan komitmen nyata dari para pemimpin-pemimpin negara endemik polio, dukungan berkesinambungan dari para negara donatur, dan komitmen kuat dari para pemberi vaksin."
GPEI akan bekerja sama dengan para donatur untuk memproses semua janji tesebut menjadi komitmen dan pencairan dana, sehingga program ini akan sepenuhnya terlaksana.
Anggaran rencana enam tahun yang senilai US 5,5 miliar dolar ini akan diserap tahunan secara berkesinambungan. Anggaran rencana ini meliputi ongkos transportasi dan pemberian vaksin di lebih dari 250 juta anak secara berkali-kali tiap tahunnya, pemantauan dan pengawasan di lebih dari 70 negara, dan pemeliharaan dan pengamanan infrasturktur yang dapat bermanfaat bagi program kesehatan dan pengembangan lainnya.
"Hari ini, tinggal beberapa kasus di beberapa lokasi saja yang belum terselesaikan, sehingga sangat penting sekali untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk sepenuhnya memebrantas penyakit mengerikan ini," kata Anne Schuchat, M.D., kepala Pusat Kesehatan Global di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat.
Catatan untuk Editor:
Rencana ini disusun oleh GPEI yang berkonsultasi dengan para otoritas kesehatan nasional, pemrakarsa kesehatan global, pakar sains, donatur, dan para pemangku kepentingan lainnya. Terdapat empat tujuan dalam rencana ini: 1) Deteksi dan penghentian virus polio; 2) Penguatan sistem imunisasi dan Penarikan Vaksin Oral Polio; 3) Karantina dan Pengesahan; dan 4) Perencanaan Pasca Program
Virus polio sirkulatif yang berasal dari vaksin: Pada kasus sangat langka, virus polio lemah yang hidup yang terkandung di dalam vaksin oral polio dapat bertransformasi di dalam usus orang yang sudah di imunisasi. Jika sebuah populasi benar-benar kurang terimunisasi, virus tersebut dapat bersirkulasi di lingkungan masyarakat tersebut, dan hal inilah yang dikenal sebagai Virus polio sirkulatif yang berasal dari vaksin (cVDPV). Antara tahun 2000 hingga 2011 - sebuah periode dimana lebih dari 10 miliar dosis vaksin oral polio disalurkan ke seluruh dunia - wabah cVDPV dilaporkan mencapai 580 kasus polio. Pada periode yang sama, virus polio liar melumpuhkan lebih dari 15.500 anak. Meskipun penyebaran virus polio liar menurun, jumlah penyebaran di masyarakat yang kurang terimunisasi meningkat. Oleh karena itu, rencana baru ini menggunakan pengetahuan mutakhir dan taktik baru untuk meningkatkan imunitas, seperti pengenalan vaksin polio tidak aktif dan penghapusan penggunaan vaksin oral polio yang menimbulkan peningkatan cVDPV. Jika sebuah populasi terimunisasi sepenuhnya terhadap polio, maka populasi tersebut akan sepenuhnya terlindungi dari, baik virus polio liar maupun yang berasal dari vaksin.
Sumber Tambahan:
Perincian komitmen bagi anggaran GPEI 2013-2018: http://www.polioeradication.org/Financing.aspx
Ringkasan Eksekutif Rencana Pemberantasan Polio dan Strategi Babak Akhir: http://www.polioeradication.org/Portals/0/Document/Resources/StrategyWork/PEESP_ES_EN_A4.pdf
Sumber Daya Media Konferensi Vaksin Global: www.globalvaccinesummit.org
Tentang GPEI
Inisiatif Pemberantasan Polio Global (GPEI), yang didirikan pada tahun 1988, dipelopori par apemerintah nasional, WHO, Rotary International, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), dan UNICEF, serta didukung oleh mitra-mitra utama, seperti Bill & Melinda Gates Foundation.
Sejak peluncurannya, kasus polio telah berkurang hingga 99 persen. Pada tahun 1988, lebih dari 350.000 anak lumpuh tiap tahunnya di lebih dari 125 negara endemik. Kini, hanya tinggal tersisa tiga negara endemik: Nigeria, Pakistan, dan Afghanistan. Tahun lalu, jumlah kasus virus polio liar turun dari 650 kasus di tahun 2011 menjadi 223, penurunan terbesar dalam satu dekade ini. Pada tanggal 17 April, 19 kasus tercatat, penurunan sebesar 60% dibandingkan saat yang sama pada tahun lalu. (Antara/PRNewsWire/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013