Gianyar (Antara Bali) - Makanan khas Kabupaten Gianyar, "Jaja Bulung", dipamerkan di ajang Simposium Rumput Laut Internasional (International Seaweed Syposium/ISS) di Nusa Dua, Bali, pada 22-26 April 2013.
"Dipamerkannya 'Jaja Bulung' merupakan kebanggaan bagi masyarakat Gianyar. Makanan itu biasanya dijual di pasar sore. Tapi kini sudah naik kelas menjadi makanan untuk delegasi ISS," kata Kepala Seksi Pengawasan dan Pelestarian Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Gianyar, Pande Putu Sri Ratnawati, Senin.
Jaja Bulung terbuat dari rumput laut yang telah dikeringkan, lalu direbus dan dicampur dengan gula merah. Setelah itu disaring lalu diiris-iris sesuai selera.
Makanan tersebut biasanya disajikan dengan parutan kelapa. "Makanan enak disajikan pada sore hari atau menjelang matahari terbenam," kata Ratnawati.
Jaja bulung yang disuguhkan kepada delegasi 50 negara peserta ISS di BNDCC, Nusa Dua, Kabupaten Badung, itu merupakan hasil olahan Ni Made Suartini, pedagang kue di Pasar Senggol, Gianyar. (IGT/M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Dipamerkannya 'Jaja Bulung' merupakan kebanggaan bagi masyarakat Gianyar. Makanan itu biasanya dijual di pasar sore. Tapi kini sudah naik kelas menjadi makanan untuk delegasi ISS," kata Kepala Seksi Pengawasan dan Pelestarian Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Gianyar, Pande Putu Sri Ratnawati, Senin.
Jaja Bulung terbuat dari rumput laut yang telah dikeringkan, lalu direbus dan dicampur dengan gula merah. Setelah itu disaring lalu diiris-iris sesuai selera.
Makanan tersebut biasanya disajikan dengan parutan kelapa. "Makanan enak disajikan pada sore hari atau menjelang matahari terbenam," kata Ratnawati.
Jaja bulung yang disuguhkan kepada delegasi 50 negara peserta ISS di BNDCC, Nusa Dua, Kabupaten Badung, itu merupakan hasil olahan Ni Made Suartini, pedagang kue di Pasar Senggol, Gianyar. (IGT/M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013