Jakarta (Antara Bali) - Hidroponik atau cara bercocok tanam tanpa media tanah menjadi alternatif berkebun di lahan sempit terutama untuk kawasan perkotaan yang ketersediaan lahan semakin terbatas.
"Hidroponik sebenarnya lebih mudah dan tidak kotor. Tidak menggunakan tanah tapi bisa media apa saja yang penting netral," kata Yono dari komunitas hidroponik di Jakarta, Minggu.
Yono menjelaskan, ada beberapa kelebihan dari hidroponik karena tidak menggunakan tanah maka tidak perlu berkotor-kotor dan bisa ditinggal lebih lama sebab tidak perlu disiram setiap hari.
Media yang digunakan untuk bertanam hidroponik antara lain serbuk sabut kelapa, kerikil, tanah liat yang dikeringkan, spon, arang sekam atau gel.
Media yang paling penting adalah air. Tanaman disemai di media-media tersebut dan ditempatkan di wadah yang di bawahnya diisi air. Media tanaman akan menyerap air sehingga tidak perlu lagi disiram. (*/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Hidroponik sebenarnya lebih mudah dan tidak kotor. Tidak menggunakan tanah tapi bisa media apa saja yang penting netral," kata Yono dari komunitas hidroponik di Jakarta, Minggu.
Yono menjelaskan, ada beberapa kelebihan dari hidroponik karena tidak menggunakan tanah maka tidak perlu berkotor-kotor dan bisa ditinggal lebih lama sebab tidak perlu disiram setiap hari.
Media yang digunakan untuk bertanam hidroponik antara lain serbuk sabut kelapa, kerikil, tanah liat yang dikeringkan, spon, arang sekam atau gel.
Media yang paling penting adalah air. Tanaman disemai di media-media tersebut dan ditempatkan di wadah yang di bawahnya diisi air. Media tanaman akan menyerap air sehingga tidak perlu lagi disiram. (*/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013