Denpasar (Antara) - Kemajuan teknologi di era globalisasi akan membawa perubahan besar, terlebih munculnya jejaring sosial, seperti facebook, twitter dan portal, sehingga masyarakat pun memanfaatkan kepentingannya, antara lain untuk strategi kampanye politik.

Alasan tersebut sangat mendasar karena dari segi jangkauan lebih efektif yang mampu menyapa setiap pengguna dan berbiaya jauh lebih murah dibanding dengan media konvensional.

Sehingga para praktisi politik dan kandidat parlemen (legislatif) maupun kandidat gubernur dan wakil gubernur bahkan calon presiden juga memanfaatkan teknologi jejaring sosial dalam melakukan kampanye.

Hasil yang didapat dari memanfaatkan teknologi internet itu sangat mencengangkan. Contohnya ketika Barack Obama kembali terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) untuk kedua kalinya. Seperti banyak diberitakan media, Obama unggul atas rival beratnya, Mitt Romney dari Partai Republik.

Hal itu banyak yang bisa dipelajari dibalik sukses Presiden Obama. Salah satu yang menarik dicermati adalah strategi kampanye politik yang dijalankan bersama tim suksesnya.

Karena beberapa saat setelah perhitungan suara yang menyatakan keunggulan dirinya, Obama langsung mengucapkan terima kasih kepada para pemilihnya melalui twitter.

"Ini semua terjadi berkat Anda, Terima kasih," kata Obama melalui akun twitter @BarackObama yang mempunyai lebih dari 22 juta followers itu.

Tweet Obama ini langsung mendapat respon tidak saja dari para followers tetapi juga menjadi pemberitaan media massa di dunia.

Tim Pemenangan Koalisi Bali Mandara Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Made Mangku Pastika dan I Ketut Sudikerta, Made Mudarta juga tidak mau ketinggalan memanfaatkan jejaring sosial maupun sejumlah media portal.

"Kehidupan masyarakat Pulau Dewata dari denyut perkembangan pariwisata yang sudah mengarah modernisasi, sehingga hampir 60 persen lebih sudah melek teknologi, mulai dari kaum pelajar hingga warga kalangan menengah ke atas, sehingga strategi kampanye politik akan lebih efektif melalui jejaring sosial," katanya.

Ia mengatakan dengan strategi kampanye politik untuk mengenalkan kandidat gubernur dan wakil gubernur Made Mangku Pastika-I Ketut Sudikerta (Pasti-Kerta) melalui jejaring sosial berupa facebook dan media portal dengan harapan akan mampu meraih suara terbanyak pada Pemilihan Kepala Daerah Bali 15 Mei 2013.

"Kami buktikan dengan jejaring sosial dengan akun `Pasti-Kerta` terbukti pengikutnya mencapai ribuan. Itu artinya respon masyarakat terhadap pasangan tersebut semakin dikenal di masyarakat," kata Mudarta yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Bali.

Ia mengatakan selain menggunakan strategi kampanye politik dengan jejaring sosial, pihaknya tetap juga memanfaatkan media konvensional berupa media koran, baliho dan spanduk.

"Kami dari tim pemenangan Koalisi Bali Mandara tetap memanfaatkan media koran, termasuk juga baliho dan spanduk. Sebab media ini juga untuk menjaring pemilih di pedesaan dan pemilih yang jarang mengenal media `online`," kata politikus asal Kabupaten Jembrana itu.

Mudarta berharap dengan media jejaring sosial kandidat paket Pasti-Kerta akan mampu mendulang suara terbanyak. Sebab misi dan visi dalam media jejaring sosial tersebut dengan mudah diunggah.

"Dengan mengklik media jejaring sosial, facebook dan media portal yang dijadikan partner dalam kampanye, maka semua program kandidat gubernur dan wakil gubernur dengan mudah bisa dibaca," ujarnya.


Manfaat jejaring sosial

Pengamat sosial dan politik Fisipol Universitas Pendidikan Nasional Denpasar Dr Nyoman Subanda mengatakan media jejaring sosial merupakan salah satu media yang semakin mendapat respon masyarakat.

"Perkembangan media sosial, seperti facebook dan twitter serta media `online` menjadi perhatian dunia, setiap hari jutaan orang mendaftar untuk membuat akun media jejaring sosial. Terlebih media tersebut tanpa berbayar atau gratis," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, masyarakat yang ingin memperkenalkan diri, mempromosikan produknya bahkan dalam urusan strategi politik juga memanfaatkan media tersebut.

"Memang keberadaan media jejaring sosial belakangan ini membuat mata tercengang untuk mengetahui lebih luas. Namun keberadaan media ini juga harus melihat efek positif dan negatifnya," ucap dia.

Secara positif, kata Subanda, media jejaring sosial akan memudahkan mengenal siap yang mempunyai akun tersebut, bahkan bisa berinteraksi secara langsung.

"Karena itu, strategi dalam dunia politik juga memanfaatkan jejaring sosial (internet) karena efektif, murah dan cepat bisa di akses masyarakat. Contohnya dengan media `online` dalam hitungan detik berita kejadian tersebut langsung tersebar dan bisa dibaca masyarakat," ujarnya.

Begitu juga dari manfaat, kata dia, jangkauannya sangat luas karena setiap orang yang memiliki telepon seluler dan perangkat IT yang mempunyai fitur internet dengan mudah bisa mengakses jejaring sosial tersebut.

"Kemajuan teknologi tersebut belakangan ini membawa perubahan yang luar biasa. Karena itu para politikus, yaitu calon legislatif, calon gubernur dan wakil gubernur bahkan calon presiden memanfaatkan media jejaring tersebut. Bahkan baru-baru ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meluncurkan situs resminya di twitter. Tujuannya untuk memudahkan berkomunikasi dan menyerap aspirasi dari masyarakat," katanya.(*/ADT)

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013