Denpasar (Antara Bali) - Pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi Forum Kerja Sama Ekonomi Negara-Negara Asia Pasifik di Bali pada bulan Oktober 2013 hanya tinggal lima bulan lagi.

Berbagai persiapan telah dilakukan mulai dari perluasan bandara Ngurah Rai maupun pembangunan jalan tol di atas perairan (JDP) yang melewati kawasan hutan bakau menghubungkan Bandara Ngurah Rai-Benoa-Nusa Dua di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung itu sudah hampir rampung.

Pembangunan JDP dengan rancang bangun mengkolaborasikan unsur modern dengan arsitektur tradisional Bali itu menyatu dengan alam lingkungan bersamaan dengan hasil perluasan Bandara Ngurah Rai diharapkan segera bisa diuji coba dan diresmikan penggunaannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada akhir Juni atau awal Juli 2013.

Pemerintah Kabupaten Badung, Bali yang mewilayahi kawasan wisata Nusa Dua sebagai tempat berlangsungnya KTT APEC sedang berupaya mempercantik taman jalan dan lampu menerangan bertenaga surya sepanjang jalan menuju kawasan tersebut.

"Kami mengalokasikan dana APBD 2013 sebesar Rp17 miliar untuk mempercantik taman jalan dan lampu penerangan," tutur Bupati Badung Anak Agung Gede Agung.

Upaya yang dilakukan itu untuk menserasikan dengan kawasan pengembangan pariwisata Nusa Dua yang ditata dengan landasan konsep "Tri Hita Karana" yakni hubungan harmonis dan serasi sesama umat manusia, lingkungan dan Tuhan Yang Maha Esa.

Kawasan hijau yang tertata apik dan rapi dengan puluhan hotel berbintang berkapasitas 6.500 kamar, sejumlah lapangan golf serta fasilitas pendukung yang memadai sebagai tempat pelaksanaan KTT APEC.

Penataan taman jalan dan lampu penerangan itu dilakukan mulai dari kawasan Simpang Siur Jalan By Pass Ngurah Rai hingga menuju kawasan "Bali Tourism Development Corporation" (BTDC).

Penataan yang dilakukan sejak pertengahan 2012 hingga kini masih berlangsung dan dijawalkan ramung sebelum pelaksanaan ujicoba perluasan bandara Ngurah Rai dan JDP Juni mendatang.

Bupati Gede Agung menjelaskan, jalan yang sehari-harinya sangat padat lalu lintas itu, baik di sebelah kiri, kanan, dan tengah pada jalan sepanjang sekitar 12 kilometer itu telah dipercantik dengan ditanami sejumlah tanaman hias serta perbaikan saluran pembuangan limbah (trotoar).

Sepanjang jalan itu juga dilengkapi dengan ratusan lampu penerangan bertenaga surya atau "solar cell" serta telah merancang upaya penanggulangan banjir agar air tidak menggenangi jalan.

Selain itu juga telah menyiapkan puluhan tiang bendera yang akan dipasang bendara negara peserta KTT APEC dan kegiatan kebersihan sepanjang jalan yang dilakukan secara berkesinambungan.

"Memang tidak ada nomenklatur khusus untuk APEC di APBD Badung, tetapi ada anggaran untuk beberapa fasilitas itu karena hal ini menyangkut citra bangsa," ujar Bupati Gede Agung yang telah memaksimalkan persiapannya menjelang kegiatan bertaraf internasional itu.


Mantapkan Keamanan

Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyerahkan bantuan 11 unit mobil operasional kepada jajaran TNI Angkatan Darat untuk pengamanan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Bali 15 Mei 2013 dan KTT Forum Kerja Sama Asia-Pasifik (APEC) Oktober mendatang.

Mobil yang diserahkan itu sebanyak sepuluh unit di antaranya jenis Toyota Hilux "double cabin" yang diperuntukkan bagi Kodam Udayana yang kemudian akan didistribusikan untuk membantu operasional Komando Distrik Militer di kabupaten/kota di Bali.

Total anggaran yang dialokasikan untuk 10 mobil senilai Rp3,54 miliar, sedangkan satu mobil yang diserahkan untuk Korem berupa Toyota Innova senilai Rp269 juta.

Menurut Pastika, keamanan itu tidak turun dari langit, melainkan harus terus diusahakan, dipelihara, dan dijaga.

"Selain personelnya harus lebih profesional, peralatan pun harus lebih modern, serta sistem dan jaringan harus lebih luas dan canggih," ujar mantan Kapolda Bali itu.

Pemprov Bali pada 2012 juga telah menyerahkan bantuan motor sebanyak 200 unit untuk Polda Bali dan 50 unit mobil yang diserahkan untuk Polres, termasuk menyediakan dua alat pemindai (X-ray) dengan alokasi anggaran Rp60 miliar.

Gubernur Mangku Pastika juga mengajak semua aparat keamanan dan pemangku kepentingan di Pulau Dewata untuk memantapkan koordinasi mendukung berbagai perhelatan internasional pada tahun 2013.

Banyaknya agenda besar yang akan digelar di Pulau Dewata sangat memerlukan kekompakan dari setiap instansi keamanan. Hal ini mutlak karena sekecil apapun gangguan tersebut di Bali, akan menjadi sorotan masyarakat internasional.

Hal itu penting mengingat Bali kini tidak sekadar sebagai transit operasional tindak kejahatan trans-nasional, tetapi juga menjadi daerah tujuan seperti untuk penyelundupan narkoba, penyelundupan manusia, perdagangan manusia, hingga terorisme.

Pertemuan bertaraf internasional yang digelar di Bali selain KTT APEC juga mulai dari Pilkada Bali, Pesta Kesenian Bali, World Hindu Summit, Miss World Competition, dan Pertemuan WTO.

Dengan sejumlah pertemuan internasional itu benar-benar akan menjadikan Bali sebagai pusat perhatian dunia baik nasional maupun internasional.

Oleh sebab itu perlu perhatian serius dari semua komponen bangsa untuk mewujudkan program keamanan dan ketertiban Bali secara terpadu dan terintegrasi, harap Gubernur Mangku Pastika. (*/ADT)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013