Nusa Dua (Antara Bali) - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa menilai Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) belum menyentuh komponen pembangunan berkelanjutan.

"Banyak masukan dari `stakeholder` yang menyatakan bahwa MP3EI belum banyak bicara soal `green economy`. Kalau Kementerian Kelautan dan Perikanan tentu menyangkut `blue economy` yang semua rumpunnya itu pembangunan berkelanjutan," katanya saat memimpin Rapat Koordinasi MP3EI Koridor Ekonomi Bali-Nusa Tenggara di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Jumat.

Menurut dia, dalam proses penyempuranaan MP3EI ke depan, pembangunan ekonomi berbasis ekonomi berkelanjutan yang peduli lingkungan perlu lebih dioptimalkan di antaranya menyangkut ketersediaan air, energi, keanekaragaman hayati, hingga pertanian.

"Ini sesuai dengan konsep `beyond MDGs` yang sedang digagas dalam `High Level Panel`, maka sebaiknya kita mengadopsi pemikiran itu," katanya.

Selain mengakomodasi adanya komponen berkelanjutan, pelaksanaan penyempurnaan dokumen MP3EI juga terkait dengan validasi nilai kegiatan investasi di sektor riil dan infrastruktur di setiap koridor dan penambahan pendekatan pada Kawasan Perhatian Investasi (KPI), serta penyempurnaan dukungan regulasi hingga tingkat daerah.

Dalam rapat yang digelar tertutup bagi media itu, Hatta menginginkan pimpinan koridor yang juga merupakan menteri terkait agar memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan MP3EI termasuk mengatasi permasalahan yang terjadi.

Sementara itu, Ketua Tim Kerja Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) Koridor Ekonomi Bali-Nusa Tenggara, Mari Elka Pengestu, menyatakan bahwa di koridor tersebut programnya bertumpu pada tiga sektor utama, yakni pariwisata, peternakan, dan perikanan ditambah dua sektor ekonomi nonutama, yakni tambang mineral dan pertanian. (LHS)

Pewarta: Oleh: Dewa Wiguna

Editor : Ni Luh Rhismawati


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013