Tabanan (Antara Bali) - Sedikitnya 110 ekor anjing di Kabupaten Tabanan divaksinasi secara massal untuk mengurangi merebaknya wabah rabies.
"Mulai hari ini vaksinasi massal rabies tahap IV secara serentak di seluruh Indonesia," kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Tabanan Ni Ketut Warsiki, Senin.
Pada hari pertama itu Disnak Tabanan menggelar vaksinasi massal di Banjar Kesiut Kawan Kaja dan Banjar Kesiut Kelod, Desa Kesiut, Kecamatan Kerambitan.
"Kami terus melakukan vaksinasi ini secara berkelanjutan untuk meminimalisir terjadinya penyakt rabies di tengah-tengah masyarakat," katanya.
Untuk menyukseskan program vaksinasi massal, Pemkab Tabanan membetuk tim Singa Lapar yang berkekuatan enam personel. "Mereka sudah dibekali keterampilan vaksinasi hingga penanganan terhadap korban gigitan anjing," kata Ketut Warsiki.
Selain itu, tim tersebut juga aktif melakukan kegiatan sosialisasi bahaya rabies untuk membangun kesadaran masyarakat atas penyakit mematikan itu.
Sementara itu, Kepala Desa Kesiut I Gusti Putu Purwa Adnyana menganggap penyuluhan yang dilakukan petugas Disnak Tabanan telah mampu menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat untuk menurukan risiko kasus rabies.
"Warga kami warga sudah mulai sadar mengenai bahaya dan tata cara penanganan korban gigitan anjing. Kami berharap Pemkab Tabanan terus melakukan kegiatan seperti ini," katanya.
Dari 110 ekor anjing di dua banjar (dusun adat) itu, kebanyakan adalah anjing peliharaan warha. Hanya sedikit yang mendapat vaksin itu adalah anjing liar. Padahal selama ini kasus rabies di Provinsi Bali lebih banyak disebabkan oleh anjing liar. (EKA/IGT/M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Mulai hari ini vaksinasi massal rabies tahap IV secara serentak di seluruh Indonesia," kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Tabanan Ni Ketut Warsiki, Senin.
Pada hari pertama itu Disnak Tabanan menggelar vaksinasi massal di Banjar Kesiut Kawan Kaja dan Banjar Kesiut Kelod, Desa Kesiut, Kecamatan Kerambitan.
"Kami terus melakukan vaksinasi ini secara berkelanjutan untuk meminimalisir terjadinya penyakt rabies di tengah-tengah masyarakat," katanya.
Untuk menyukseskan program vaksinasi massal, Pemkab Tabanan membetuk tim Singa Lapar yang berkekuatan enam personel. "Mereka sudah dibekali keterampilan vaksinasi hingga penanganan terhadap korban gigitan anjing," kata Ketut Warsiki.
Selain itu, tim tersebut juga aktif melakukan kegiatan sosialisasi bahaya rabies untuk membangun kesadaran masyarakat atas penyakit mematikan itu.
Sementara itu, Kepala Desa Kesiut I Gusti Putu Purwa Adnyana menganggap penyuluhan yang dilakukan petugas Disnak Tabanan telah mampu menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat untuk menurukan risiko kasus rabies.
"Warga kami warga sudah mulai sadar mengenai bahaya dan tata cara penanganan korban gigitan anjing. Kami berharap Pemkab Tabanan terus melakukan kegiatan seperti ini," katanya.
Dari 110 ekor anjing di dua banjar (dusun adat) itu, kebanyakan adalah anjing peliharaan warha. Hanya sedikit yang mendapat vaksin itu adalah anjing liar. Padahal selama ini kasus rabies di Provinsi Bali lebih banyak disebabkan oleh anjing liar. (EKA/IGT/M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013