Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bali Tjok Bagus Pemayun di Denpasar, Senin, mengatakan banyaknya wisatawan yang dievakuasi akibat terdampak banjir di kawasan Seminyak, Badung pada Minggu (22/11) menunjukkan lokasi menginap mereka yang masih terpusat di Bali Selatan.
“Yang menginap di sana banyak, masih terkonsentrasi di Bali Selatan karena memang aksesibilitas di sana memungkinkan lebih mudah untuk kemana mana, bahkan masih 70 persen terkonsentrasi di Bali Selatan,” kata Kepala Dispar Bali.
Dari seluruh wisatawan baik mancanegara maupun domestik yang datang ke Bali, sebagian besar memilih menginap di Bali Selatan seperti kawasan Seminyak baik di hotel berbintang maupun tidak.
Akhirnya kondisi cuaca musim hujan yang menimbulkan banjir di Seminyak memberi dampak bagi wisatawan, dimana mereka kesulitan beraktifitas di luar hotel hingga harus menggunakan perahu karet Polda Bali untuk keluar dari area banjir.
Kejadian evakuasi wisatawan dari banjir yang baru pertama kali ini membuat Dispar Bali miris, dan meminta selanjutnya unsur pariwisata lebih gencar mengingatkan calon wisatawan tentang potensi bencana di musim hujan.
Tjok Pemayun meminta terbuka terhadap calon wisatawan termasuk mengedukasi agar mereka ikut mengantisipasi dengan membaca petunjuk BMKG dan menyediakan payung atau jas hujan.
Ia belum mengetahui jumlah wisatawan terdampak, namun tetap menunggu informasi dinas pariwisata di Kabupaten Badung dan turut meminta kabupaten/kota lainnya mengantisipasi cuaca ekstrem.
Atas kejadian ini Dispar Bali melakukan komunikasi lintas sektor dalam upaya penanganan seperti dengan Polda Bali dan BPBD yang membantu evakuasi, sementara mereka sendiri memastikan sarana dan prasarana di daya tarik wisata yang terdampak aman dan nyaman digunakan wisatawan.
Pasca-kejadian banjir ini Dispar Bali mencatat belum ada dampak pengurangan kedatangan wisatawan, justru secara rata-rata pada penghujung tahun okupansi hotel se-Bali mencapai 70 persen dan sejumlah hotel di Bali Selatan 100 persen terisi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024