Kepala Kepolisian Daerah(Kapolda) Bali Inspektur Jenderal Polisi Daniel Adityajaya mewaspadai potensi adanya intimidasi dari pendukung pasangan calon (paslon) tertentu kepada masyarakat dalam pelaksanaan Pilkada serentak 2024.
"Pengamanan tahap pemungutan suara tanggal 27 November ada beberapa tantangan yang rentan terjadi dan harus kita antisipasi bersama seperti politik uang, intimidasi dari pendukung paslon kepada masyarakat," kata dia saat memimpin apel pergeseran pasukan personel pengamanan TPS operasi Praja Agung 2024 di Lapangan Brimob Tohpati, Denpasar, Senin.
"Pengamanan tahap pemungutan suara tanggal 27 November ada beberapa tantangan yang rentan terjadi dan harus kita antisipasi bersama seperti politik uang, intimidasi dari pendukung paslon kepada masyarakat," kata dia saat memimpin apel pergeseran pasukan personel pengamanan TPS operasi Praja Agung 2024 di Lapangan Brimob Tohpati, Denpasar, Senin.
Selain itu, dirinya juga mewanti-wanti anggotanya terhadap potensi penggelembungan suara di TPS, netralitas penyelenggara Pemilu di tingkat KPPS, penggunaan KTP atau identitas palsu untuk melakukan pencoblosan, perselisihan dan ketidakpuasan mengenai hasil pemungutan suara di TPS.
Juga unjuk rasa atau konflik sosial yang menolak hasil perhitungan suara di TPS dan lainnya yang berpotensi menimbulkan gangguan Kamtibmas.
Meskipun berdasarkan indeks potensi kerawanan Pilkada seluruh Indonesia khususnya provinsi Bali tergolong wilayah kurang rawan, namun dirinya meminta ribuan personel yang terlibat pengamanan TPS dan Pilkada untuk tetap meningkatkan kewaspadaan.
"Jangan under estimate terhadap perkembangan situasi yang terjadi saat ini untuk mengantisipasi segala kemungkinan terburuk yang mungkin dapat terjadi," katanya.
Dia menjelaskan tugas pengamanan Pilkada serentak tahun 2004 adalah amanah dan suatu kebanggaan bagi Polri khususnya Polda Bali.
Kesuksesan pengamanan Pilkada tentunya akan menjadi kekuatan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan keberlangsungan program-program pemerintah.
Kesuksesan pengamanan Pilkada tentunya akan menjadi kekuatan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan keberlangsungan program-program pemerintah.
Oleh karena itu, dirinya berharap agar seluruh personel dapat menampilkan kinerja terbaiknya dan mengamankan tahapan Pilkada yang paling krusial ini.
Adapun jumlah personel yang terlibat dalam pengamanan Pilkada Bali sebanyak 2.349 personel terdiri dari 1.162 personel pengamanan TPS BKO Polda Bali, 493 personel Satgas ops, 469 personel disiagakan pada Poskotis di seluruh wilayah hukum Bali yang berfungsi untuk mengantisipasi kejadian kontijensi dan 225 personel power on hand Kapolda Bali yang beranggotakan Brimob dan Dalmas Polda Bali.
Selain itu, Polda Bali mendapatkan dukungan dari Kodam/IX Udayana dan Korem 163/Wirasatya dimana sebanyak 1.319 personel TNI dari tiga matra ikut dalam rangka pengamanan tahap pemungutan suara nanti.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024