Nusa Dua (Antara Bali) - Menteri Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan selain kenyamanan dan keselamatan, kemampuan masyarakat untuk membeli tiket kereta api juga perlu menjadi pertimbangan karena tarif hendaknya mencerminkan kemampuan masyarakat untuk membayar.

"Buat saya bukan kelasnya, kelas ekonomi atau bukan tapi yang penting itu masyarakat harus mampu membayar (tiket kereta api)," kata Hatta di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Rabu, terkait rencana penghapusan kereta api Non-AC.

Sebelumnya PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengumumkan akan menghentikan operasi KRL Non-AC untuk Lintas Serpong dan Bekasi  mulai tanggal 1 April 2013 sebagai bentuk peningkatan pelayanan kepada penumpang.

Hatta menilai kemampuan masyarakat untuk membayar juga harus dipikirkan selain faktor kenyamanan dan keselamatan. "Jadi menurut saya subsidi terhadap transportasi itu masih penting," katanya.

Saat ditanya mengenai fakta jika kereta Non-AC sering mogok, Menko Perekonomian menganjurkan upaya untuk memperbaiki karena "yang paling penting itu adalah jangan sampai membuat masyarakat kita tidak mampu membayar untuk naik kereta".

Sementara itu Direktur Utama PT KAI Commuter Jakarta (KCJ), Tri Handoyo, awal pekan menjelaskan bahwa penarikan KRL Non-AC tersebut dilakukan untuk meminimalkan gangguan perjalanan KRL. (LHS)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013